Iklan

iklan

DBD Renggut Satu Korban Nyawa di Cianjur

Wednesday, March 21, 2012 | 7:31:00 PM WIB Last Updated 2012-03-21T12:49:17Z
Ilustrasi : Demam Berdarah
Jln. Prof. Moch. Yamin (KabarCianjur) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat selama kurun waktu Januri-Maret 2012, satu orang meninggal dunia diduga akibat terkena demam berdarah dengue (DBD). Korban meninggal tesebut tercatat sebagai warga Cianjur kota.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Agus Haris, serangan DBD diwilayah Kabupaten Cianjur perlu diwaspadai mengingat Cianjur merupakan daerah endemis gigitan nyamuk Aedes aegypti.
"Ada tiga wilayah di Kabupaten Cianjur yang menjadi daerah endemis DBD yakni diwilayah Kecamatan Cianjur, Karangtengah serta Kecamatan Ciranjang," kata Agus, Rabu (21/3).
Pihaknya mengaku jumlah warga yang terserang DBD hingga triwulan pertama tahun 2012 ini tidak hafal betul. Hanya saja diperkirakan mencapai puluhan orang, satu diantaranya korban yang meninggal.
"Saya tidak hafal jumlahnya, semuanya masih suspect DBD, hanya satu orang yang meninggal, itupun saat dirawat di Bandung," tegasnya.
Untuk memerangi DBD perlu dilakukan pola hidup sehat, salah satunya dengan kembali menggalakkan jum'at bersih dengan 3 M plus yakni menguras, menutup dan mengubur serta menghindari pakaian bergantungan di dalam rumah.
"Mata rantai jentik itu bisa diputus dalam waktu tujuh hari, makanya perlu dilakukan pola 3 M plus tersebut. Kalau ini bisa dilakukan oleh masyarakat, saya yakin DBD di Cianjur ini bisa ditekan penyebaranya," jelasnya.
Sementara untuk dilakukan fogingasasi bukan merupakan satu-satunya menekan DBD. Foging dilakukan ketika suatu daerah ditemukan indikasi kuat adanya jentik DBD. "Foging dilakukan bila ada pengambilan sampel jentik dari 20 rumah terdakat, dan dari penelitian satu diantaranya positif atau ada warga yang pada saat bersamaan menderita demam tinggi, baru dilakukan foging," jelasnya.
Namun demikian pihaknya menghimbau kepada masyarakat khususnya diwilayah endemis DBD untuk selalu membiasakan dengan PHBS (Program Hidup Bersih dan Sehat) yang menjadi salah satu kunci penekan penyebaran DBD. "Kuncinya kibiasaan masyarakat untuk bisa melaksanakan PHBS," katanya (KC-02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • DBD Renggut Satu Korban Nyawa di Cianjur

Trending Now

Iklan

iklan