Iklan

iklan

Derita Panjang Imas, TKW Dari Sukaresmi

Wednesday, March 21, 2012 | 7:37:00 PM WIB Last Updated 2012-03-21T12:50:53Z
Dudum (52) suami dari Imas binti Sodikin (48) terlihat tengah memijat tangan istrinya
KabarCianjur - DERITA Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur sepertinya tidak pernah berhenti. Kali ini dialami oleh Imas binti Sodikin alias Tiniin warga Kampung Ciburuy RT 02/RW 03, Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur itu tiba di Cianjur, Selasa (20/3) malam setelah dijemput oleh Tim Gugus Tugas Kabupaten Cianjur dari Batam.
Kondisi Imas sendiri sangat memprihatinkan, kaki sebelah kanannya patah dan terpaksa harus di gip akibat kecelakaan saat berada di Johor Malaysia. Tidak hanya itu dibeberapa bagian tubuhnya terlihat bekas luka yang sudah mengering diduga bekas tindak kekerasan. Dia belum bisa dimintai keterangan, karena masih dalam kondisi labil dan abnormal.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, Imas binti Sodikin (48) berangkat menjadi TKW melalui jasa Iday alias Enday seorang sponsor di kampungnya delapan tahun silam atau sekitar tahun 2004 melalui Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta. Perempuan yang tidak bisa baca dan tulis itu akhirnya berangkat menjadi TKW dengan tujuan Johor Malaysia.
"Semenjak istri saya berangkat, kami keluarga tidak pernah ada kontak. Kami sudah berupaya untuk mencari informasi keadaanya. Sampai akhirnya ada kabar dari pihak desa yang menunjukkan foto istri saya. Setelah saya perhatikan ternyata memang benar kalau itu istri saya meski namanya berganti menjadi Tiniin," kata Dudum (52) suami korban.
Kepastian TKW tersebut merupakan warga Sukaresmi ditindak lanjuti oleh Pemkab Cianjur yang langsung melakukan koordinasi dengan Konjen KBRI di Malaysia. Pihak konjen memastikan Imas alias Tiniin binti Sodikin akan dipulangkan ke Indonesia setelah menjalani perawatan di rumah sakit Johor Malaysia.
Mendapatkan kepastian tersebut Tim Gugus Tugas yang dipimpin langsung Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, Hj. Yana Rosdiana, Senin (19/3) berangkat ke Batam dan baru Selasa (20/3) malam tiba di Cianjur bersama korban Imas.
Menurut Ketua P2TP2A Kabupaten Cianjur, Hj. Yana Rosdiana, luka yang diderita Imas berdasarkan keterangan polisi diraja Malaysia akibat tabrak lari. Hanya saja informasi tersebut bantahkan oleh pengakuan Imas yang mengaku luka yang menyebabkan kakinya patah itu akibat terjatuh saat bekerja.
"Kondisinya kan abnormal, kalau pengakuanya dia terjatuh saat bikin bumbu, sandalnya licin jatuh jadi terganggu gagar otak. Tapi ternyata setelah diperiksa kepolisian Malaysia bahwa dia suka membuat kekacauan-kekacauan, ini hanya versi lain saja," kata Yana.
Untuk penanganan lebih lanjut menurut Yana, korban akan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Seluruh biaya rumah sakit akan ditanggung oleh Pemkab Cianjur. "Tadinya kita akan tampung sementara di selter P2TP2A,tapi setelah tadi diperiksa kondisi lukanya oleh dokter ternyata perlu perawatan lebih lanjut dan kita rujuk ke RSUD Cianjur," katanya.
Untuk biaya bagi keluarganya selama di rumah sakit Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh memberikan bantuan. Selain itu juga diberikan sisa uang sebesar 740,80 ringgit. "Kita akan menindak lanjuti persoalan Imas ini, apalagi pengakuan pihak keluarga selama delapan tahun tidak pernah menerima kiriman uang. Sementara pengakuan dari majikan di Malaysia setiap bulan dibayarkan, kita akan telusuri perusahaan yang memberangkatkan untuk bertanggungjawab," kata Yana.
Secara terpisah anggota Tim Gugus Tugas, Lidiya Indayani Umar Kepala Bagian (Kabid) P2TP2A mensinyalir luka yang diderita Imas tidak hanya masalah kecelakaan lalu lintas, tapi dugaan ada unsur tindak kekerasan yang diterima saat bekerja.
"Dugaan kami luka yang diderita korban tidak sekedar kecelakaan lau lintas. Dari bekas luka dibeberapa bagian tubuhnya kemungkinan besar korban mengalami tindak kekerasan. Hanya saja karena kondisinya abnormal masih belum bisa memberikan pengakuan yang benar," kata Lidiya.
Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh secara terpisah mengatakan, keprihatinanya atas apa yang menimpa Imas TKW asal Kecamatan Sukaresmi itu. Kedepan pihaknya berjanji akan membenahi sistem baik pemberangkatan maupun pemulangan TKW dari Kabupaten Cianjur.
"Ini pelajaran berharga bagi saya selaku bupati, adanya beberapa kasus TKW yang terjadi di Cianjur perlu adanya sistem penanganan yang komprehensip, termasuk dalam revisi Peraturan Daerah (Perda) tentang TKI nantinya harus bisa melindungi para TKI," kata Bupati.
Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang nantinya dikelola khusus oleh satu atap. Bahkan pihak kementerian Tenaga Kerja sudah siap untuk memberikan bantuan. "Mudah-mudahan segera bisa terealisasi sehingga tidak ada lagi TKW atau TKI dari Cianjur yang menjadi korban tindak kekerasan kalau yang akan diberangkatkan sudah siap segalanya," tegas bupati (KC-02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Derita Panjang Imas, TKW Dari Sukaresmi

Trending Now

Iklan

iklan