Iklan

iklan

Pungutan Liar Diduga Masih Warnai Pemulangan TKW ke Cianjur

Monday, April 16, 2012 | 9:57:00 AM WIB Last Updated 2012-04-16T02:57:46Z

Ilustrasi : Para TKW sedang menunggu mobil tumpangan
Gekbrong (KabarCianjur) - Pungutan liar (Pungli) diduga masih mewarnai pemulangan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke wilayah Kabupaten Cianjur. Diduga pelakunya adalah awak armada angkutan yang mengantara TKW tersebut kedaerah tujuan.
Kondisi tersebut seperti dialami Ai Nurhasanah binti Bason (25), pemegang paspor bernomor AM 826835, warga Kampung Cipadang RT 02/RW 05, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Dia baru saja pulang setelah bekerja menjadi TKW di Madinah Arab Saudi dengan diantar oleh angkutan jasa pemulangan tenaga kerja indonesia (TKI).
Untuk pemulangannya itu kedaerh tujuan di Cianjur dikenakan biaya ongkos dari Jakarta sebesar Rp 215.000,- . Namun setibanya di kampung halamanya dia kembali diminta uang sebesar Rp 500.000,- oleh awak armada angkutan yang mengantarnya.
"Ini bulan masalah besar kecilnya uang, tapi anak saya sebelumnya sudah membayar ongkos untuk pemulangannya. Tapi kenapa sampai dirumah diminta lagi uang. Buat apa bayar ongkos kalau ternyata masih juga diminta uang kembali," kata Wiwin (55), orang tua Ai, Sabtu (14/4).
Berdasarkan penuturan anaknya, dia mengaku dimintai uang dua kali oleh awak armada. Pertama dilakukan saat mengantar TKW ke daerah Cugenang. Saat itu anaknya diminta sebesar Rp 300.000,- dengan dalih yang lainya juga memberi. Ketika sampai dirumah, awak armada tersebut juga meminta kembali sebesar Rp 200.000,-.
Pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) DPC Kabupaten Cianjur Agus Suherman mengaku sangat menyayangkan masih adanya dugaan pungutan liar yang menimpa para TKW saat pulang ke kampung halamanya. Semestinya hal itu tidak perlu terjadi karena ongkos transportasi dari bandara ke tempat tujuan di kampung halamanya masing-masing sudah dibayar.
"Ongkos transportasi itu sebenarnya sudah dibayar, untuk wilayah Cianjur Kota dan sekitarnya, ongkos pemulangan dari bandara dikenakan tarif sebesar Rp215.000,-. Sementara untuk TKI yang berasal dari wilayah Cianjur selatan, ongkosnya Rp370.000,-. Itu sudah jelas, tentu saja kami sangat menyayangkan jika masih ada pungutan lain apalagi yang dilakukan oleh awak armada," katanya.
Menurut Agus, tidak semua TKW yang pulang ke kampung halamanya merupakan TKW yang berhasil. Mereka jauh-jauh bekerja untuk meningkatkan ekonomi keluarga. "Kebanyakan TKW itu berasal dari keluarga yang kurang mampu. Mereka pergi itu untuk meningkatkan ekonomi keluarganya dan tidak semua berhasil. Tapi kenapa saat mereka pulang, harus dimintai lagi uang. Tidak semua TKI yang pulang itu punya uang," tegas Agus (KC-02)***.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pungutan Liar Diduga Masih Warnai Pemulangan TKW ke Cianjur

Trending Now

Iklan

iklan