Iklan

iklan

Banyak PPTKIS Gulung Tikar, Pasca Moratorium ke Arab Saudi

Friday, May 25, 2012 | 12:48:00 PM WIB Last Updated 2012-05-25T05:48:43Z
Para perwakilan PPTKIS menggelar diskusi tentang perekrutan TKI di GGI Cianjur
CIANJUR (KC).- Pasca moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi, sejumlah Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) gulung tikar. Kalaupun ada yang masih beroperasi, mengalami penurunan omset yang sangat drastis.
"Jelas saja dampaknya sangat besar, banyak yang tutup akibat adanya moratorium. Perusahaan yang tutup tersebut kebanyakan yang hanya merekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) ke Arab Saudi, tapi rata-rata perusahaan mengalami penurunan omset," kata Fahmi, salah seorang Direktur PPTKIS saat ditemui disela diskusi perekrutan CTKI di Gedung Guru Indonesia (GGI), Kamis (24/5).
Kendati banyak yang gulung tikar, pihaknya masih optimis PPTKIS masih tetap bisa bertahan. "Dengan adanya kebijakan baru sistem sidik jari bagi CTKI, perusahaan lebih diuntungkan. Seperti bila ada temuan kasus TKI, lebih mudah dalam melakukan penanganan. Ini sebagai salah satu upaya juga untuk mencegah adanya TKI ilegal pasca moratorium," katanya.
Secara terpisah Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra mengatakan, dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat terkait rekruetmen CTKI bagi PPTKIS pihaknya saat ini terus mensosialisasikan kepada para perusahaan PPTKIS yang memiliki cabang di Cianjur. "Intinya Pemebenahan petugas rekruetmen di Cianjur, petugasnya harus terdaftar di BNP2TKI dan Dinsosnakertrans," kata Sumitra.
Dengan diberlakukan online sistem dalam perekrutan CTKI dan sidik jari CTKI, diharapkan tata kelola penempatan CTKI bisa lebih baik lagi.
Sumitra mengakui, saat ini sangat minim data yang dimiliki Dinsosnakertrans, sementara penempatan TKI telah belasan tahun dilaksanakan. Sedangkan data yang dimiliki baru sebatas melalui rekom paspor yang dikeluarkan.
"Ini disebabkan tidak adanya laporan realisasi penempatan TKI oleh PPTKIS. Selain itu juga adanya penempatan TKI secara ilegal sampai tahun 2012 ini masih marak dilakukan oleh oknum PPTKIS yang ada," kata Sumitra.
Berdasarkan data yang ada di Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah TKI yang terdaftar sangat terbatas. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah TKI yang terdaftar sebanyak 710 orang, tahun 2010 sebanyak 72 orang dan pada tahun 2011 sebanyak 4.079 orang.
"Itu data yang di Dinsosnakertrans, sementara data yang ada di BNP2TKI pada tahun 2011 saja warga Cianjur yang bekerja menjadi TKI mencapai 11.103. Ini sangat ironis, disaat kebijakan penanganan TKI dikembalikan kedaerah data yang kita miliki sangat terbatas. Kasus-kasus TKI yang antara lain gaji tidak dibayar, putus komunikasi, pelecehan seksual, meninggal dunia dan lainya pada tahun 2010 mencapai 145 orang dan ada penurunan kasus pada tahun 2011 yang jumlahnya hanya 76 kasus," tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, saat ini perlu adanya pemebenahan disemua sektor kearah yang lebih baik. "Tentu kita ingin semuanya lebih baik dalam proses penempatan, penanganan masalah dan termasuk dalam pendataan perekrut CTKI serta seleksi kelengkapan dokumen CTKI dan ketrampilan dan lainya," kata Sumitra (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Banyak PPTKIS Gulung Tikar, Pasca Moratorium ke Arab Saudi

Trending Now

Iklan

iklan