 |
| Warga tengah memperhatikan data penderita HIV/AIDS di KPA Cianjur |
CIANJUR, (KC).- Sebanyak 36 orang di Kabupaten Cianjur meninggal akibat terjangkit HIV/AIDS (human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome). Jumlah tersebut mengindikasikan bahwa penyakit yang menyerang kekebalan tubuh itu di Kabupaten Cianjur terbilang cukup tinggi dalam penyebarannya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur, H. Hilman mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan konselor ke KPA, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur cenderung meningkat. Sampai dengan bulan Oktober 2012 jumlahnya mencapai 306 kasus. Sedangkan yang sudah meninggal akibat penyakit yang mematikan itu mencapai 36 orang.
"Kecenderungan penyebaran kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan. Kita terus berupaya untuk mensosialisasikan bahaya penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini, meski dengan kemampuan yang terbatas," kata H. Hilman saat dihubungi, Sabtu (17/11/2012).
Menurut H. Hilman, berdasarkan hasil laporan dari konselor, para penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur didominasi mereka yang masih berusia produktif seperti para wanita pekerja seksual (WPS) dan ibu rumah tangga. Jumlah penderitanya hampir seimbang antara WPS dan ibu rumah tangga.
"Dilihat dari prosentasenya antara WPS dan ibu rumah tangga hampir seimbang. Untuk ibu rumah tangga mencapai 24 %, sedangkan untuk WPS sebanyak 26 %. Sementara untuk penularanya dari ibu ke anak mencapai 1 %, melalui jarum suntik narkoba 18 % dan sisanya 18 % melalui kontak seksual," jelasnya.
Untuk menekan penyebaran HIV/AID, pihaknya terus melakukan sosialisasi penanggulangan bahaya HIV/AIDS kepada kalangan populasi umum maupun kepada kalangan pelajar. "Saat ini kita masih terus melakukan sosialisasi pencegahan karena kita masih dibantu anggaran dari APBD Cianjur dan global fun. Sasaran kita diantaranya untuk pembinaan kepada populasi kunci seperti WPS, pelanggan, serta para waria," tegasnya (KC-02)**.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur, H. Hilman mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan konselor ke KPA, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur cenderung meningkat. Sampai dengan bulan Oktober 2012 jumlahnya mencapai 306 kasus. Sedangkan yang sudah meninggal akibat penyakit yang mematikan itu mencapai 36 orang.
"Kecenderungan penyebaran kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur mengalami peningkatan. Kita terus berupaya untuk mensosialisasikan bahaya penyakit yang menyerang kekebalan tubuh ini, meski dengan kemampuan yang terbatas," kata H. Hilman saat dihubungi, Sabtu (17/11/2012).
Menurut H. Hilman, berdasarkan hasil laporan dari konselor, para penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur didominasi mereka yang masih berusia produktif seperti para wanita pekerja seksual (WPS) dan ibu rumah tangga. Jumlah penderitanya hampir seimbang antara WPS dan ibu rumah tangga.
"Dilihat dari prosentasenya antara WPS dan ibu rumah tangga hampir seimbang. Untuk ibu rumah tangga mencapai 24 %, sedangkan untuk WPS sebanyak 26 %. Sementara untuk penularanya dari ibu ke anak mencapai 1 %, melalui jarum suntik narkoba 18 % dan sisanya 18 % melalui kontak seksual," jelasnya.
Untuk menekan penyebaran HIV/AID, pihaknya terus melakukan sosialisasi penanggulangan bahaya HIV/AIDS kepada kalangan populasi umum maupun kepada kalangan pelajar. "Saat ini kita masih terus melakukan sosialisasi pencegahan karena kita masih dibantu anggaran dari APBD Cianjur dan global fun. Sasaran kita diantaranya untuk pembinaan kepada populasi kunci seperti WPS, pelanggan, serta para waria," tegasnya (KC-02)**.
