Iklan

iklan

Ribuan Warga Cianjur Tumplek ke Jalan, Saksikan Pawai Taaruf

Monday, November 19, 2012 | 7:10:00 PM WIB Last Updated 2012-11-19T12:10:33Z
CIANJUR, (KC).- Ribuan masyarakat Cianjur memadati pinggir jalan protokol untuk menyaksikan pawai taaruf yang dilaksanakan dalam rangka memperingati datangnya 1 Muharram 1434 Hijriyah, Senin (19/11/2012). Meski digelar tidak bertepatan dengan tanggal 1 Muharram, pawai taauruf tersebut berlangsung meriah.

Berdasarkan pantauan dilapangan, ribuan masyarakat Cianjur dari pagi sudah terlihat memadati beberapa jalan protokol di seputaran Cianjur kota yang akan dilewati rombongan pawai. Merekapun rela berdesak-desakan agar bisa menyaksikan pawai taaruf yang hanya dilakukan setiap datangnya bulan Muharram atau tahun baru hijriah.

Dalam ajang tahunan tersebut selain digelar silaturahmi dan musyawarah umat islam (Silmui) juga ditampilkan berbagai kreasi seni islami dalam ajang pawai taaruf. Setidaknya dalam pawai taaruf menyambut tahun baru Islam kali ini diikuti oleh sekitar 70 berbagai lembaga. Mereka menampilkan ciri khas masing-masing yang mayoritas bernafaskan islami.

"Saya datang bersama rombongan dari Cipanas ingin melihat pawai taaruf, kebetulan ada rombongan dari Cipanas yang ikutan. Tadinya pingin lihat kedepan, tapi susah banyak warga lainya yang juga ikut menyaksikan. Terpaksa harus naik pagar orang agar bisa melihat pawai," kata Hafid (42) warga Cipanas.

Meski harus rela berdesak-desakan dan menantang bahaya dengan naik pagar, tapi dia mengaku cukup terhibur dengan banyaknya peserta pawai. Apalagi rombongan pawai menampilkan berbagai ciri khas masing-masing, mulai dari yang hanya ikut jalan saja sampai ada yang menampilkan kreasi seni islami.

"Sepertinya kesenian drum band masih menarik perhatian dibandingkan dengan yang lainya. Hanya saja sebagai warga saya hanya berharap agar pawai taaruf ini bisa lebih dikemas. Jangan hanya milik umat muslim saja, tapi diluar itu juga bisa dinikmati. Terutama dalam menampilkan atraksi seni islami yang lebih baik lagi, ini merupakan salah satu bentuk syiar islam," katanya.

Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta pawai yang telah memeriahkan tahun baru islam. Momentum tahun baru hijriyah sudah selayaknya sebagai umat islam untuk semakin meningkatkan ketaqwaan. "Kegiatan ini dalam rangka peringatan tahun baru Islam. Kegiatan ini diharapkan dapat mengajak masyarakat meningkatkan kehidupan beragama menjadi lebih baik lagi khususnya di Cianjur," kata Bupati disela menghadiri kegiatan pawai taaruf didepan gerbang Pemkab Cianjur.

Bupati juga mengharapkan,  dengan tahun baru hijriyah bisa menjadi momentum untuk menciptakan kebersamaan dalam membangun Cianjur yang lebih maju, menciptakan Cianjur yang lebih kondusif. "Tahun baru islam harus juga dimaknasi sebagai ajang pemersatu untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah," tegasnya.

Adapun rute pawai taaruf tersebut dimulai dari lapang Prawatasari Joglo, Kelurahan Sawah Gede, dilanjutkan melalui Jalan Amalia Rubini, Jalan Siti Jenab dan berakhir di Kantor Pemkab Cianjur.

Sementara itu, Budayawan Cianjur Abah Ruskawan mengkritik bahwa pawai taaruf yang dilaksanakan di Cianjur seperti jalan ditempat. Menurut Abah, kegiatanya hanya dilakukan seperti menggugurkan kewajiban. Padahal pawai taaruf seperti itu bisa dikemas sebaik mungkin untuk mendatangkan wisatawan dari luar untuk datang ke Cianjur.

"Sepertinya di Cianjur ini untuk kegiatan seperti ini belum bisa padu dengan Dinas Pariwisata, padahal kalau dikemas saya rasa akan jauh bisa lebih hidup dan maknanya akan lebih tersirat. Mungkin saja setiap tahun digelar, tapi tidak ada evaluasi untuk lebih baik. Kelihatannya hanya monoton, seperti itu saja," kata Abah.

Pihaknya malah mengusulkan sebaiknya pawai taaruf itu bukan hanya milik umat islam saja, tapi umat non muslim bisa menikmati. Salah satunya adalah dengan melibatkan mereka dalam kepanitiaan. "Kalau boleh usul mereka non muslim diajak duduk jadi panitai kegiatan, jangan hanya jadi penonton, siapa tahu dengan beragaman ini mereka bisa malah masuk islam. Toh saat ini mereka juga yang menikmati, seperti misalanya pembelian perelngakapan pawai, kebanyakan ke toko mereka," kata Abah.

Pihaknya mencontohkan festival Jember dan Jogja yang bisa dikemas dengan baik dan beragam. Masyarakat sangat antusias, tidak hanya dari lokal tapi dari luarpun banyak. "Kita sebenarnya bisa mencontoh mereka, itupun kalau ada kemauan. Kuncinya adalah kemauan dan kebersamaan," katanya (KC-02)**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ribuan Warga Cianjur Tumplek ke Jalan, Saksikan Pawai Taaruf

Trending Now

Iklan

iklan