Para aktivis gabungan dari LBH-C, Inside, HIPWI, Repdem, KAI, KIPP, IKADIN, PPC, melakukan aksinya dari Kantor LBH-C di Jalan Siti Boededar. Mereka bergerak dengan membawa berbagai poster menuju Jalan Ir H Juanda, Bundaran Tugu Ngaos, Mamaos, Maenpo menuju Jalan Dr Muwardi (Bypass), HOS Cokroaminoto, Jalan Suroso dan kembali ke Jalan Siti Bodedar.
Rombongan para aktivis penggiat anti korupsi tersebut sempat dihadang oleh aparat dari kepolisian saat berada di perempatan Jalan HOS Cokroaminoto. Situasi sempat memanas saat para aktivis bersikeras melanjutkan aksi jalan kakinya ke Jalan Mangunsarkoro dan Siti Jenab. Sementara para petugas yang tengah berjaga melarangnya. Diduga lantaran di Siti Jenab tepatnya di Komplek Pemkab Cianjur tengah berlangsung resepsi pernikahan putri bungsu Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh.
Perdebatan alotpun terjadi antara petugas dan para aktivis. Akhirnya para aktivis mengalah setelah Kasat Intel Polres Cianjur AKP Lanjar menyarankan untuk melanjutkan aksi longmarch ke Jalan Suroso dan kembali ke Kantor LBH-C.
Dalam orasinya, perwakilan massa aksi menyebutkan perilaku korup saat ini, tidak hanya terjadi di lingkungan pemerintahan saja tapi mulai menjalar ke penegak hukum. Oleh karenanya, peringatan Hari Anti Korupsi, diharapkan dapat menjadi momentum untuk membersihkan para koruptor.
"Kita juga mendapatkan data dari Kemendagri, bahwa sebanyak 184 kepala daerah tersangkut kasus korupsi, termasuk kasus yang terjadi di Cianjur. Kita prihatin atas apa yang terjadi saat ini. Harapan kita tentunya Cianjur segera bebas dari para koruptor," kata Yusep Somantri dari Inside.
Tidak hanya itu, dalam orasinya, mereka juga mengajak kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam pemberantasan korupsi, khususnya di Cianjur. "Mari kita bersatu untuk memberantas korupsi dari bumi Cianjur tercinta," ajaknya (KC-02)**.
