Menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jabar Koesmayadie, pembagian bantuan sapi perah indukan tersebut tidak lain sebagai salah satu upaya pengembangan pembibitan berbasis kawasan dengan meningkatkan populasi ternak melalui kontribusi kelahiran yang berasal dari penambahan bibit indukan sapi. Pemberian bibit tersebut, diberikan kepada sejumlah kelompok ternak terpilih yang dinilai sangat layak.
"Ada 11 kelompok yang mendapatkan bantuan ternak. Kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut didasarkan pada daerah potensi pengembangan ternak sapi, seperti Bandung, Bandung Barat, Sumedang. Untuk Cianjur sendiri diwakili oleh BPPIB-TSP Bunikasih sebanyak 50 ekor sapi," kata Koesmayadie.
Sapi-sapi perah yang dibagikan kepada 11 kelompok ternak tersebut merupakan hasil seleksi tim dari Dinas Peternakan Jabar dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Fakultas Kedokteran Hewan IPB di Australia, sejak 23-29 Oktober 2012 silam. "Kalau pengirimannya sendiri dilakukan secara dua tahap, pertama pada November, sebanyak 313 ekor dan tahap kedua pada awal Desember sebanyak 137 ekor," jelasnya.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jabar Wawan Ridwan mengatakan, pemilihan sapi perah dilakukan atas pertimbangan peluang usaha yang masih terbuka lebar. Peluang yang bisa diambil banyak, misalnya terjadi peningkatan mutu bibit sapi perah di dalam negeri. Hasil perahan, berupa susu, dapat dikembangkan lebih lanjut.
"Tidak hanya itu, jika anakan dari sapi perah berupa jantan, bisa dijadikan untuk sapi potong. Oleh karenanya, kami berharap, hal ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para kelompok peternak yang mendapatkan bantuan dengan mengembangkan bibit ternak yang telah diberikan," katanya (KC-02)**.
