Iklan

iklan

Penggilingan Padi Kesulitan Dapatkan Solar

Friday, March 16, 2012 | 5:48:00 AM WIB Last Updated 2012-03-15T22:48:40Z
Sejumlah penggilingan padi (Huller) di Kabupaten Cianjur kesulitan untuk mendapatkan solar
Karangtengah (KabarCianjur) - Para pemilik penggilingan padi (Huller) di beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur mengaku kesulitan untuk mendapatkan solar. Hal itu ditengari akibat adanya edaran ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang melarang penjualan solar dalam jumlah banyak.
Akibatnya operasional penggilingan padi jadi terbatas. Kalau biasanya bisa melayani para petani hingga sore hari, ada beberapa penggilingan padi yang terpaksa operasional hanya setengah hari. Ini mempengaruhi pendapatan para pemilik penggilingan padi.
"Kami harus membawa surat rekomendasi dari Dinas Pertania bila membeli solar ke SPBU. Hanya saja saat ini kami masih meggunakan solar yang dibeli sebelum adanya surat edaran itu," kata Abdulah (38), pemilik penggilingan padi di Desa Sabandar, Kec. Karangtengah, Cianjur, Kamis (15/3).
Pihaknya mengaku, dalam satu pekan terakhir, omset penggilingan padi miliknya mengalami penurunan. Untuk menunjang operasional, pihaknya masih menggunakan solar sisa hasil pembelian sebelum adanya surat edaran dari Dinas Pertanian.
"Kalau persediaan habis meungkin kami akan tutup sementara. Karena kalau kita minta surat rekomendasi ke Dinas Pertanian, untuk mendapatkanya tidaklah mudah," tegasnya.
Menurut pengakuan bapak lima ini, dalam sehari mesin penggilingan padi miliknya dalam sehari bisa menghabiskan solar sebanyak 20 liter. Kebutuhan tersebut bisa menggiling padi sebanyak 20 karung besar.
Kepala Dinas Pertanian Cianjur, Sudrajat Laksana saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya kemarin mengatakan, surat edaran tersebut merupakan kebijakan pusat yang ditujukan untuk menghindari penimbunan BBM.
Untuk itulah, bagi warga yang ingin mendapatkan solar dalam kapasitas banyak harus mendapat surat rekomendasi pemerintah setempat. Namun begitu, ditegaskan Adjat, pihak dinas tidak pernah mempersulit dalam pengurusan dokumen surat rekomendasi bila dibutuhkan oleh masyarakat.
"Apa yan kita lakukan hanya sebagai bentuk sikap hati-hati. Pemberian rekomendasi kita lakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya penimbunan BBM," jelasnya.
Ajat mengaku, dampak dari rencana kenaikan BBM saat ini sudah terasa pada sektor pertanian. Tidak hanya dirasakan oleh para pemiliki penggilingan padi, tapi banyak diantaranya para petani juga sudah merasakan. "Kita sedang melakukan koordinasi untuk memikirkan apa yang kita bisa lakukan untuk membantu para petani terkait kenaikan BBM," pungkasnya (KC-02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penggilingan Padi Kesulitan Dapatkan Solar

Trending Now

Iklan

iklan