Iklan

iklan

Pemkab Cianjur Bantah Plesir ke Surabaya, Kepergian Para Pejabat Untuk Study Banding Penataan Kota

Friday, June 1, 2012 | 7:05:00 PM WIB Last Updated 2012-06-01T12:05:41Z
CIANJUR, (KC).- Pemkab Cianjur membantah kepergian sejumlah pejabat ke Surabaya untuk plesir melainkan melakukan study banding tentang penataan kota. Kota Surabaya dipilih lantaran acap kali kota pahlawan itu mendapatkan penghargaan atas keberhasilanya dalam berbagai bidang dari pemerintah pusat.

"Itu tidak benar kalau kami pergi ke Surabaya untuk plesir. Kepergian para pejabat yang di pimpin pak bupati untuk study banding tentang berbagai hal di Kota Surabaya. Kenapa ke Kota Surabaya karena Pemkot Surabaya banyak menerima penghargaan di tingkat nasional. Oleh karena itu Pemkab Cianjur bermaksud belajar bagaimana cara Pemkot Surabaya dalam mencapai hal tersebut," kata Kepala Bagian Humas dan Keprotokolan Setda Cianjur, Jejen, Jum'at (1/6). 

Adapun hal-hal yang dipelajari selama kunjungan kerja tersebut diantaranya penanganan di bidang kebersihan (pencapaian adipura), penataan kota terutama penataan reklame,  penghijauan serta mempelajari masalah pemberdayaan perempuan dan kota layak anak. 

Selama di Kota Surabaya rombongan pejabat Cianjur diterima di  aula Kantor Bappeko (Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota) Surabaya oleh Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya M. Taswin,  yang mewakili Walikota Surabaya. Turut hadir pada kegiatan tersebut para Kepala SOPD di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.

"Dalam kesempatan tersebut kita belajar banyak. Mereka menyampaikan tentang keberhasilannya dalam melakukan penataan kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya Terbagi menjadi 31 Kecamatan dan 160 Kelurahan, jumlah penduduk Kota Surabaya hingga Desember 2011 yang tercatat adalah 3.024.321 jiwa. Dalam skala Nasional, Surabaya merupakan pusat pembangunan di wilayah Indonesia Timur. Secara regional, Surabaya merupakan ibukota dan pusat jasa dan perdagangan serta kebudayaan di wilayah Jawa Timur," katanya.

Mengenai tata ruang, pemerintah Kota Surabaya menyampaikan bahwa Rencana Tata Ruang wilayah Kota Surabaya meliputi pembagian wilayah unit pengembangan daratan dan lautan, sistem jaringan transportasi baik itu darat, laut maupun udara, Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, Rencana pola ruang kawasan lindung dan kawasan budaya, dan Penetapan kawasan strategis kota. 

"Dalam pengelolaan sampah mereka melakukan pengelolaan persampahan berbasis masyarakat. Dimana langkah pertama Pemkot Surabaya adalah melaksanakan sosialisasi sebagai cara untuk mengingatkan dan mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah. Mereka juga melakukan  pembentukan Kader. Kader dibentuk dari masyarakat yang dikenal peduli terhadap lingkungan," jelasnya.

Mengenai peningkatan ruang terbuka hijau di kota Surabaya, mereka  memaksimalkan tanah-tanah milik pemerintah dengan ditanami berbagai tanaman serta membuat banyak taman di lahan-lahan yang terlantar, di bantaran sungai, di pemakaman membuat hutan kota, membuat waduk atau danau serta pembuatan lubang biopori di tempat-tempat yang strategis. 

Hasil dari study banding tersebut nantinya akan diterapkan di Cianjur. "Tentunya dilakukan secara bertahap. Perlu dukungan semua pihak dalam melaksanakan pembangunan di Cianjur," tegasnya (KC-02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemkab Cianjur Bantah Plesir ke Surabaya, Kepergian Para Pejabat Untuk Study Banding Penataan Kota

Trending Now

Iklan

iklan