Iklan

iklan

Puncak Macet, Pengelola Wisata Merugi

Tuesday, April 1, 2014 | 4:11:00 AM WIB Last Updated 2014-04-01T09:19:29Z
CIANJUR, [KC].- Libur hari raya nyepi tahun baru Saka 1936, kawasan wisata Puncak Cipanas Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur dipadati para pengunjung. Mereka datang sengaja untuk menghabiskan liburan dan berakhir pekan di kawasan yang dikenal sejuk udaranya itu.

Banyaknya pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi mengakibatkan arus kendaraan dikawasan wisata Puncak Cipanas macet beberapa saat. Kondisi ini menjadi berkah bagi para pedagang asongan untuk menjajakan dagangannya.

Namun tidak demikian bagi pengelola objek wisata. Libur yang diharapkan membludaknya pengunjung ternyata tidak selamanya seperti itu. Kondisi tersebut tidak terlepas akibat terjadinya kemacetan arus lalu lintas yang terjadi disepanjang Jalan Raya Puncak. Sitem buka tutup yang diberlakukan pihak kepolisian ternyata tidak banyak membantu.

Seperti yang diungkapkan Pengelola Pintu Retribusi Kawasan Wisata Cibodas (KWC) Teddy Setiadi. Dampak dari terjadnya kemacetan disepanjang Jalan Raya Puncak berdampak pada jumlah kunjungan wisata ke Cibodas. Ada diantara pengunjung yang terpaksa harus putar arah saat akan memasuki Cibodas lantaran terjadi kemacetan.

"Jelas ini berpengaruh besar pada jumlah pengunjung yang datang. Kalau jalannya lancar biasanya jumlah pengunjung meningkat. Tidak hanya itu, akibat macet yang biasanya gerbang retribusi puka sampai jam 16.00 WIB, ini masih ada yang masuk diatas jam 16.00 WIB, terpaksa harus dilayani," kata Teddy, Senin (31/3/14).

Dampak dari kemacetan tersebut dirasakan berpengaruh terhadap pada pendapatan retribusi KWC. Pada libur panjang kali ini, pihaknya ditargetkan untuk retribusi sebesar Rp 25 juta. Namun kenyataanya baru tercapai Rp 23 juta.

"Tahun lalu saja dilibur panjang seperti ini bisa mencapai Rp 30 juta. Meskipun saat ini cuaca mendukung normal namun karena macet sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan," katanya.

Sementara itu, Estate Manager Kota Bunga Cipanas Franky K mengaku, libur panjang hari raya nyepi kali ini berdampak positif pada jumlah hunian vila. Meski kenaikannya tidak signifikan, tapi jumlah hunian mengalami peningkatan.

"Kalau peningkatan hunian pasti ada. Tapi jumlahnya tidak seberapa. Paling ada kenaikan dari hari biasa sekitar 10 hingga 20 persenlah. Kebanyakan yang datang itu adalah pemilik villa. Mereka sengaja datang untuk berlibur saja," kata Franky terpisah  [KC-02]***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Puncak Macet, Pengelola Wisata Merugi

Trending Now

Iklan

iklan