Untuk Menekan Terjadinya Laka Lantas Didaerah Rawan, Cianjur Perlu 4 Titik Lambung Keselamatan
6:32:00 PM
Salah satu penyebab kecelakaan akibat rem kendaraan blong |
CIANJUR, (KC).- Tingginya angka kecelakaan lalu lintas hingga mengakibatkan korban jiwa dibeberapa titik ruas jalan di Cianjur, perlu dilakukan penanganan serius. Salah satunya dengan melakukan antisipasi terjadinya kecelakaan melalui pembuatan lambung keselamatan.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo mengatakan, lambung keselamatan perlu dibuat dibeberapa titik ruas jalan yang selama ini dikenal rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hasil kajianya setidaknya diperlukan 4 titik lambung keselamatan yang seharusnya dibuat.
"Lambung keselamatan ini diharapkan bisa menekan terjadinya kecelakaan. Empat tituk itu menurut kami berada diruas jalan Cianjur-Sukabumi atau didaerah Gekbrong, Ciloto Cipanas, Cibeet Cikalongkulon dan Tungturunan Ciranjang. Lambung keselamatan itu berupa lahan kosong yang disipkan untuk pembuangan kendaraan jika terjadi rem blong misalnya," katanya.
Untuk pembuatan lambung keselamatan menurut Sudewo, bukan perkara mudah. Perlu kajian terlebih dahulu, membutuhkan waktu yang lama serta melibatkan berbagai pihak, seperti soal pemilihan lokasi dan pembebasan lahan. Setelah ditemukan lokasi yang tepat misalnya, perlu dikaji penempatan 'buangan' tersebut dimana. Pengkajian ini, tidak sekedar teori, tapi praktek, untuk memastikan penempatannya tepat dan kalaupun ada kesalahan, nilainya tidak besar.
"Masalah lambung keselamatan ini akan kita bahas dengan lintas sektoral. Karena yang memiliki kewenangan menyediakan lahanya adalah Pemkab Cianjur. Kita berharap semuanya bisa terwujud," katanya.
Saat ini, untuk mengantisipasi tingginya angka kecelakaan, pihaknya bersama dengan Dishubkominfo Kabupaten Cianjur rutin menggelar razia. Kegiatan tersebut difokuskan untuk memeriksa kelayakan kendaraan.“Dalam razia tersebut, kita lakukan tindakan tegas, seperti tilang hingga penahanan kendaraan untuk tidak beroperasi sementara,” paparnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang ada, jumlah laka pada 2012 mencapai 259 kasus dengan 115 korban meninggal dunia, 133 korban luka berat dan 276 korban luka ringan serta kerugian materi mencapai Rp1,1 miliar. Sedangkan 2011, jumlah laka lantas mencapai 155 kasus atau lebih sedikit dengan jumlah 97 korban meninggal dunia, 66 orang korban luka berat, 197 korban luka ringan serta kerugian materi mencapai Rp2,1 miliar. "Tahun ini, laka ada dua peristiwa besar dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 33 orang dan puluhan lainnya luka berat juga ringan, yakni di Bangbayang, Gekbrong dan Ciloto, Cipanas,” jelasnya (KC-02)**.