CIANJUR, [KC].- Akibat tidak bisa berenang, seorang pelajar SMK Al Fatma Cianjur tewas didalam kolam 
Solemat diareal Bumi Perkemahan Mandala Kitri Cibodas Desa Cimacan 
Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur, Sabtu (28/3/2015). Pelajar yang 
bernama Rahmi Apriliani (16) siswi kelas X PB3 itu tenggelam saat 
mengikuti kegiatan pelantikan calon penegak Pramuka.
Informasi 
yang berhasil dihimpun menyebutkan, tewasnya pelajar SMK itu bermula 
saat pelatih pramuka Sigit memerintahkan kepada para pelajar untuk 
berbaris. Jika dalam berbaris ada yang berisik, konsekwensi harus 
berbaris didepan kolam. Kebetulan diantara mereka ada yang berisik dan 
berimbas kepada pelajar lainnya. 
Puluhan pelajar itu terpaksa 
harus berbaris didepan kolam. Saat berbaris itulah tiba-tiba para 
pelajar diintruksikan untuk menjebur ke kolam. Ada diantara pelajar yang
 sempat bilang tidak bisa berenang namun tetap saja disuruh mencebur ke 
kolam.
"Ada beberapa teman yang bilang tidak bisa berenang, tapi 
disuruh tetap mencebur ke kolam. Setelah itu pada naik kembali. Namun 
setelah berhitung, ternyata korban tidak ada. Beberapa teman pelajar 
kembali turun kekolam dan mencarinya," kata Dadang Burhanudin (16) teman
 sekelas korban saat ditemui di Mapolsek Pacet.
Sekitar 10 menit 
dicari, akhirnya korban ditemukan didasar kolam dalam kondisi sudah 
tidak bernyawa. Korban selanjutnya dilarikan ke RSUD Cimacan untuk 
dilakukan visum et repertum. "Saat ditemukan kondisinya sudah 
meninggal," kata Dadang yang terlihat sedih.
Dokter IGD RSUD 
Cimacan Rizky Utama mengungkapkan, saat datang ke IGD korban sudah tidak
 sadarkan diri, tidak ada nafas, tidak ada denyut nadi. "Korban tiba di 
IGD sudah dalam kondisi meninggal, saat kita lakukan pemeriksaan reflek 
pupil mata sudah tidak ada. Kemungkinan korban meninggal dengan hitungan
 jam sebelumnya," kata Rizky.
Rizky enggan mengungkap hasil visum
 yang telah dilakukan karena bukan kwenanangannya melainkan kewenangan 
penyidik kepolisian. "Tapi hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan 
tanda-tanda luka atau kekerasan. Korban tenggelam kehabisan oksigen, 
karena diatas tiga menit tenggelam kondisi otak sudah rusak," katanya.
Kapolsek
 Pacet Kompol Wadi Sa'bani mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan
 penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap kasus meninggalnya pelajar
 yang tenggelam didalam kolam saat kegiatan pramuka. "Kita belum bisa 
memastikan, apakah dalam meninggalnya pelajar ini ada unsur kelalaian 
atau tidak. Semuanya masih kita dalami," kata Wadi saat ditemui 
terpisah.
Pihaknya juga tidak menampik jika ditemukan ada unsur 
kelalaian bisa mengarah pada tersangka. "Untuk sementara waktu saya 
belum bisa memberi keterangan banyak, penyidik kami sedang mendalami 
kasusnya. Tapu kalau nanti ditemukan unsur kelalain bisa saja mengarah 
ke tersangka," katanya  [KC-02]**.
.png)

Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.