BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Dicecar Korupsi PJU 40 Miliar, Herman-Ibang Nyantai Tuh!


 


KABAR CIANJUR - Momen yang ditunggu tunggu masyarakat Cianjur paska pilkada 2024 terjawab sudah, dengan hadirnya  pasangan mantan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur ini menunjukkan wajah sumringah tanpa menunjukkan ketakutan  apalagi memiliki beban, saat menyapa wartawan pada Selasa (15/7) di salah satu cafe Jalan Abdullah Bin Nuh.

Dalam suasana santai penuh keakraban tak ubahnya seperti sedang reuni ini, selain memelihara jalinan silaturahmi, kedua belah pihak menjalin komunikasi untuk meluruskan berbagai isu yang saat ini ramai diperbincangkan, tak hanya level Cianjur namun hingga ke jaringan internasional terkait aroma korupsi Penerangan Jalan Umum (PJU) 40 miliar.

Ditegaskan Herman, Selama  dirinya menjabat sebagai Wakil Bupati 2,5 tahun dan sebagai Bupati selama 4 tahun, memegang kendali pemerintahan di Kabupaten Cianjur total selama 6,5 tahun.

"Selama menjabat, saya tegaskan tidak pernah terlibat dalam praktik menyimpang seperti jual beli jabatan, praktik curang penerbitan ijin dan proyek proyek yang secara teknis dikelola oleh OPD terkait dan melarang keluarganya bermain proyek. "Ini kang haji Ibang saksinya.

"Terkait isu yang sedang viral, terutama proyek tahun 2023, Herman meluruskan bahwa proyek itu adalah hasil keputusan para PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) yang berada di masing-masing SKPD. Bupati hanya menetapkan SK dan kebijakan umum, tidak ikut campur ke teknis.

Kalau ada modifikasi proyek atau hal-hal teknis lainnya, itu semua dilakukan oleh PPK dan bendahara SKPD. Silakan ditanya langsung ke masing-masing kepala dinas. Saya tidak tahu secara teknis dan tidak pernah ikut dalam proses pengadaan atau pemenang tender, apalagi sebelum katalog diumumkan.

Kalau sekarang muncul informasi bahwa proyek penerangan jalan umum dengan nilai Rp.40 miliar itu bermasalah, saya baru tahu juga. Tapi saya tanya, ternyata realisasi anggarannya pun tidak sampai Rp.40 miliar karena ada potongan biaya administrasi, pajak, dan lain-lain.

Yang jelas, proyek tersebut ada fisiknya, dan temuan BPK sudah dikembalikan. Jadi bukan proyek fiktif atau mark up. Itu hasil dari pemeriksaan resmi. Saya juga baru tahu ketika isu ini viral. 

Sebelumnya saya tidak tahu karena memang bukan ranah saya sebagai pimpinan daerah untuk mengurusi teknis proyek."Terkait isu lainnya, seperti perpindahan vendor, saya juga tidak tahu dan saya serahkan sepenuhnya kepada dinas terkait.

" Saat ditanya wartawan apabila sewaktu waktu dipanggil APH sebagai saksi, Herman menjawab diplomatis. "Jangan berandai andai lah." Tutupnya dengan percaya diri.[Dnisa/KabarCianjur.com]

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.