HEADLINE
---
deskripsi gambar

Akibat Dinilai Asal-Asalan Oleh Komisi III DPRD Cianjur, Kadis Budpar Pantau Pekerjaan Pembangunan Penataan Kawasan Wisata Cibodas

Ilustrasi : Gerbang Kebun raya Cibodas
KabarCianjur-Jln. Raya Bandung;Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Himam Haris mengaku terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah fasilitas di Kawasan Wisata Cibodas yang masih dalam perbaikan dari pihak pengusaha. Upaya itu dilakukan agar pekerjaan terutama lahan parkir bisa sesuai dengan ketentuan.
"Saya masih terus memantau, hanya lahan parkir yang harus diperbaiki, karena pekerjaannya dianggap tidak sesuai dengan ketentuan. Semua itu terjadi karena kondisi lahan ternyata labil, saat hujan terus ternyata berpengaruh pada kondisi lahan," kata Himam Haris saat ditemui di kantornya, Rabu (25/1/2012).
Menurut Himam, pada tahun 2011 lalu Pemerintah DKI Jakarta memberikan bantuan untuk penataan sarana dan prasarana KWC sebesar Rp 1 milyar. Dana tersebut diantaranya diperuntukkan buat penataan lahan parkir, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan pengadaan dua unit kendaraan pengangkut sampah.
"Ini perjuangan dari tahun 2009 silam dan baru kali ini bisa terealisasi. Mudah-mudahan tahun sekarang juga masih mendapatkan bantuan untuk kelanjutan penataan yang belum selesai," kata Himam.
Sebelumnya Komisi III DPRD Cianjur melakukan inspeksi mendadak terhadap pembangunan sejumlah sarana di kawasan wisata Cibodas (KWC). Hasil inspeksi tersebut pekerjaan di KWC diduga tidak sesuai dengan bestek. Beberapa pekerjaan seperti lahan parkir terkesan asal-asalan. Banyak beberapa bagian yang terlihat bergelombang dan kondisi tanahnya gembur saat terinjak.
Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Ruddi Syahdiar Hidajath, mengatakan, hasil sidak yang dilakukan pihaknya pada Jum'at (20/1/2012), pekerjaan fisik penataan sarana dan prasarana di areal KWC terlihat seperti asal-asalan dalam pengerjaanya. Hal itu terlihat dibeberapa bagian lahan parkir yang masih banyak bergelombang.
"Kondisi ini tentu sangat tidak selaras dengan konsep penataan KWC, semestinya pihak rekanan benar-benar melakukan pekerjaanya sesuai dengan bestek. Jangan terkesan asal-asalan seperti ini, masa lahan parkir yang baru saja selesai saat diinjak seperti tanah gembur," kata Ruddi.
Selain itu lahan parkir yang dipersiapkan untuk para pengunjung KWC itu terlihat juga banyak yang bergelombang. "Secara teknis pengerjaan maupun nilai estetika proyeknya itu, kami nilai tidak pantas berada di KWC. Kami mensinyalir konsultan pengawas proyek itu tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik," tegasnya.
Menurut Ruddi, pada akhir tahun 2011 ada lima paket pekerjaan yang bertujuan untuk mentaan sarana dan prasarana di KWC. Ke lima proyek pekerjaan itu antara lain pembongkaran dan relokasi kios liar senilai Rp 99.538.000,-, peningkatan akses masuk menuju tempat pembuangan sampah (komposting) senilai Rp 69.663.000,-, pembangunan terasering di lokasi kios wisata senilai Rp 99.616.000, pengerasan areal parkir senilai Rp 89.453.000,-, dan pembangunan terasering di lokasi TPS senilai Rp 99.547.000,-.
"Pekerjaan itu dilaksanakan sejak 14 Nopember hingga 28 Desember 20012, saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Untuk itu kami mendesak kepada rekanan agar memperbaiki pekerjaan yang terkesan asal-asalan, terutama di areal parkir," kata Ruddi (KC-02)***
Also Read:
Post a Comment
Close Ads