HEADLINE
---
deskripsi gambar

Ratusan Rumah di Cianjur Porak Poranda di Sapu Angin Kencang

Wabup Cianjur, Suranto, kunjungi lokasi puting beliung

KabarCianjur-Cipanas;Sedikitnya 201 rumah di beberapa wilayah di Cianjur rusak akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (25/1/2012). Satu diantaranya roboh rata dengan tenah, dan 8 rumah lainya mengalami rusak berat sisanya rusak ringan.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, bencana angin puting beliung yang menerpa sejumlah wilayah di Kab. Cianjur diantaranya terjadi di wilayah Kec. Gekbrong. Di wilayah tersebut ada tiga desa yang terkena bencana puting beliung diantaranya Desa Kebun Peuteuy sebanyak 135 rumah rusak, 2 diantaranya rusak berat.Sedangkan di Desa Songgom terdapat 18 rumah yang mengalami rusak, 3 diantaranya rusak berat dan di Desa Sukaratu terdapat 24 rumah yang mengalami kerusakan ringan.
Selain di wilayah Gekbrong, angin puting beliung juga memporak porandakan rumah warga di wilayah Kec. Cipanas. Di wilayah tersebut sedikitnya 23 rumah mengalami kerusakan. Satu rumah dinas guru SDN Sindangsari, Desa Batulawang, Kec. Cipanas roboh rata dengan tanah. Sedangkan di wilayah Kec. Cugenang terdapat satu rumah yang mengalami rusak sedang bagian atapnya tersapu angin puting beliung.
Camat Cipanas M.Yeyen Rohyanda Wargadisastra mengatakan, di wilayah Kec. Cipanas terdapat 23 Kepala Keluarga (KK) yang mengalami kerusakan. Kerusakan tersebar didua desa yakni desa Ciloto 20 unit rumah dan 1 bangunan masjid dan 2 unit lainya di Desa Batulawang.
"Yang paling parah kerusakan di Desa Batulawang, 1 rumah dinas guru SDN Sindangsari ambruk rata dengan tanah. Beruntung saat kejadian bangunan rumah dinas itu dalam kondisi kosong tidak berpenghuni," kata Yeyen saat ditemui di lokasi bencan alam di Kp. Sindangasih, Ds. Batulawang, Kec. Cipanas, Kamis (26/1).
Para warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat sudah diungsikan ke rumah tetangga terdekat. Sedangkan rumah yang mengalami rusak akan diupayakan untuk mendapatkan bantuan. "Langkah pertama yang kita ambil adalah menyelamatkan korban. Baru kita berfikir untu melangkah selanjutnya. Korban yang rumahnya rusak berat sudah ditangani," katanya.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kab. Cianjur mengatakan, begitu pihaknya menerima laporan adanya bencana angin puting beliung yang merusak ratusan rumah segera menyiapkan logistik untuk diberikan kepada para korban. Hanya saja pihaknya tidak serta merta menyerahkan begitu saja bantuan tersebut, karena ada aturan mainya.
"Bantuan itu diberikan kepada warga yang mengalami bencana, itupun tidak setiap hari diberikan. kalau puting beliung yang rumahnya rusak berat itu berdasarkan standar aturan diberikan untuk kebutuhan tiga hari berupa sembako," kata Ginanjar saat menyerahkan bantuan logistik bagi korban angin puting beliung.
Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto mengaku turut berduka atas musibah angin puting beliung yang merusak ratusan rumah warga. Pihaknya menghimbau kepada warga agar selalu waspada menghadapi cuaca yang ekstrim seperti yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
"Angin puting beliung ini terjadi hampir merata di wilayah Jawa Barat, terakhir Garut, Sukabumi juga mengalami kejadian yang sama. Ini sulit diprediksi datangnya, kita semua harus selalu waspada dalam menghadapi cuaca yang ekstrim seperti saat ini," kata Suranto saat ditemui seusai memberikan bantuan logistik bagi para korban puting beliung.
Menurut Suranto, Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan pasca bencana alam. Namun pihaknya tidak hafal berapa alokasi anggaran yang diperuntukkan bagi penanganan bencana alam.
"Yang jelas ada alokasi anggaran itu, termasuk untuk melatih kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana. Selama ini kita terus melakukan pembekalan warga yang tinggal di beberapa wilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor," katanya.
Artha Hadi (49) guru SDN Sindangsari yang rumah dinasnya ambruk tersapu angin puting beliung menuturkan, hembusan angin kencang tersebut terjadi sejak Selasa (24/1) malam. Namun puncaknya terjadi pada Rabu (25/1) sore. Angin kencang disertai dengan turunnya hujan itu semakin membesar.
"Suaranya gemuruh, kami sudah waspada dan meninggalkan rumah. Apalagi kondisi rumah memang sudah retak-retak, kami kawatir akan roboh. Ternyata benar, setelah datang angin besar dan hujan pada malam harinya rumah dinas itu roboh, beruntung sudah kosong," kata Artha.
Pihaknya berharap, Pemkab Ciajur bisa segera memberikan bantuan untuk kembali membangun rumah dinas tersebut. Keberadaanya sangat dibutuhkan, mengingat lokasi SDN Sindangsarai merupakan salah satu SD terpencil.
"Mudah-mudahan Pemkab memberikan bantuan untuk kembali membangun rumah dinas guru. Untuk sementara kami mengungsi tinggal di salah satu ruangan kelas yang tidak digunakan untuk kegiatan belajar," katanya.
Pihaknya mengaku meski rumah dinasnya ambruk, proses belajar mengajar masih tetap berjalan seperti biasa. "Memang ada beberapa bagian plafon sekolah yang lepas, tapi sudah diperbaiki. Para murid belajar seperti biasa," jelasnya (KC-02)***.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads