Akibat Pihak Rekanan Tidak Bayar Pemborong, Bangunan SDN Sindangsari Takokak di Bongkar
11:09:00 AM
Yudi Farid, Pemborong pekerjaan SDN Lebak Gede Takokak |
"Saya sudah 16 hari berada di Cianjur mencari pak Budi (Direktur CV Trikarsa), tapi tidak ketemu juga. Bahkan saya sampai mengawasi rumahnya dari kejauhan, tapi juga tidak ketemu orangnya. Kurang sabar bagaimana saya," kata Yudi saat mengadukan persoalan yang dialaminya ke Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kab. Cianjur di kantornya, Kamis (16/2).
Sebagaimana diketahui pihak rekanan CV. Trikarsa mendapatkan paket pekerjaan rehab dua ruang kelas di SDN Lebak Gede Kp. Simanggu, Ds. Waringinsari, Kec. Takoka senilai Rp 147 juta. Selain itu juga mendapatkan pekerjaan satu unit pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SDN Sindangsari, Ds. Simpang, Kec. Takoka senilai Rp 104 juta.
Kedua pekerjaan tersebut disubkan ke pemborong dengan nilai pekerjaan untuk SDN Lebak Gede sebesar Rp 80 juta dan untuk SDN Sindangsari senilai Rp 70 juta. Hanya saja pihak rekanan belum juga membayar seluruhnya kepada pemborong meski pembangunan untuk SDN Lebak Gede pekerjaanya sudah selesai.
"Saya sudah banyak hutang, saya malu untuk pulang kerumah. Tadinya saya nekat ke Cianjur untuk ketemu pak Budi mau menagih sisa pembayaran, tapi tidak pernah ketemu, hanya komonikasi lewat telpon. Itupun hanya janji mau akan bayar tapi sampai saat ini jangan dibayar, mau ketemu saja orang tidak ada," kata Yudi.
Karena sudah kesal, pihaknya akan mengambil langkah dengan caranya sendiri. Bangunan RKB SDN Sindangsari yang belum selesai dikerjakan, akan dibongkar dan materialnya akan di jual untuk menutupi hutang ke para pekerja dan ke toko material.
"Saya rasa ini jalan terakhir, saya pernah datang ke Dinas Pendidikan Cianjur dan saya sudah berupaya mencari pihak rekanan yang memberi pekerjaan saya, tapi tidak membuahkan hasil. Dari pada saya dikejar-kejar hutang, barang yang ada yang bisa dijual saya akan jual. Termasuk yang sudah jadi bangunan ruang kelas, akan saya bongkar semuanya untuk dijual," jelasnya.
Pihaknya menyadari, sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan jika ada solusi terhadap persoalan yang dialaminya. Hanya saja sampai saat ini belum ditemukan solusi tersebut. "Tadinya saya berfikir ada jalan keluar kalau ketemu pihak rekanan yang memberikan pekerjaan atau dari pihak Dinas Pendidikan. Tapi ternyata yang saya cari semuanya tidak ketemu, akhirnya saya sudah buntu, jalan satu-satunya membongkar ruang kelas yang sudah saya bangun," tandassnya.
Sementara itu ketika persoalan tersebut akan di konfirmasi ke Dinas Pendidikan Kab. Cianjur, tidak ada satupun pejabat yang mau memberikan keterangan. Kepala Bidang Bina Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Moch. Asep Saepurohman yang di tengarai sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru atau rehab Sekolah Dasar sedang ada kegiatan di Bandung. Sedangkan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar, Euis Jamilah yang diduga pembawa pihak rekanan juga sedang tidak ada ditempat. Saat dihubungi ke ponselnya, terdengar nada sambung tapi lagi-lagi tidak diangkat (KC-02)***.