![]() |
Asep Djuandi, Kasi Administrasi Pelayanan Perijinan |
"Ini amanat saya harus kerjakan dengan sepenuh hati, tidak bisa setengah-setengah. Karena dalam prinsip hidup saya kalau bekerja jangan melihat kiri kanan artinya harus fokus pada pekerjaan," kata suami dari Susi Yulaisa (47) saat ditemui, Jum'at (3/2).
Diakui Asep, selama kariernya menjadi PNS, banyak waktunya dihabiskan untuk mengurusi pekerjaan utamanya terkait masalah administrasi perijinan. Pria yang pernah menjadi kenek angkot itu mengaku dalam mengurusi masalah perijinan harus menerapkan senyum, sapa dan sopan (S3) sebagai bentuk pelayanan pada konsumen.
"Bagi saya konsumen adalah raja atau dalam bahasa trendnya the customer is king, makanya kita harus bisa melayani dengan sebaik-baik mungkin. Kalau kita melayani dengan penampilan judes atau ketus, bisa kabur konsumen kita," tandasnya.
Bapak tiga anak dari Intan Dwi Novitasari (23), Aprilla Nur Isnaini (16) dan Muhammad Yusar Ramadhani (14) itu meniti kariernya menjadi CPNS tahun 1990 di bagian perkonomian. Pada tahun 1993 kemudian dipindahkan ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibagian administrasi. Pada thun 2006, dia kembali dipindahkan ke bagian perekonomian dan dipercaya untuk memegang masalah perijinan HO dan Situ hingga pada tahun 2008 perokonomian berubah nama menjadi bagian Koperasi Perdagangan Industri dan Pariwisata.
Sampai akhirnya ada pembentukan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal pada Juli 2009, pria yang pernah bekerja sebagai pelayan toko Cianjur Indah milik pengusaha H. Boy itu diangkat menjadi Kepala Seksi Administrasi Pelayanan Perijinan yang sudah barang tentu tidak terlepas dengan masalah perijinan.
"Saya itu tidak mau ambil pusing, ada atau tiada konsumen yang datang, tetap saja dikantor memberikan pelayanan terbaik. Siapapun orangnya akan saya hadapi, jika ingin bertemu dengan saya, pelayanan bagi saya merupakan prioritas," kata Asep yang dikenal dekat dengan wartawan itu (KC-02)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.