Rudi Sahdiar, Ketua Komisi III |
KabarCianjur-Jln. K.H. Abdullah bin Nuh;Kerusakan jalan di wilayah Kab. Cianjur tidak terlepas dengan buruknya drainase atau sistem pengairan disamping jalan yang selama ini ada. Buruknya drainase tersebut mengakibatkan meluapnya air dan menggenangi jalan. Sehingga mengakibatkan kerusakan jalan bila terus dibiarkan.
"Saya perkirakan sekitar 60 persen kerusakan jalan di Cianjur itu tidak terlepas dengan buruknya drainase jalan. Draenase itu sangat penting jika membangun jalan, tapi kenyataanya selama ini masih banyak yang diabaikan," kata Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Rudi Sahdiar Hidajat, Senin (06/02).
Dikataka Rudi, pembangunan jalan di wilayah Kab. Cianjur seringkali tidak beriringan dengan pembangunan drainase. Sehingga sebagus apapun kondisi jalan yang dibangun akan mudah rusak jika drainasenya tidak diperhatikan.
"Memang sudah seharusnya, kalau pembangunan jalan itu harus sejalan dengan pembangunan drainase. Saya melihat sejauh ini PU Binamarga belum sampai sejauh itu, karena drainase merupakan kapasitas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP). Seharusnya itu menjadi satu paket dengan pembangunan jalan," katanya.
Selain buruknya drainase, pembangunannya juga terlihat kurang memperhatikan badan jalan. Masih banyak ditemukan drainase dibangun sejajar dengan badan jalan. Akibatnya jika air meluap akan menggenangi jalan.
"Draenase itu harus dibawah badan jalan bukan sejajar, kenyataanya masih ada saja yang sejajar bahkan ada juga yang lebih tinggi drainase dibandingkan dengan jalan, ini sudah tidak benar. Pasti saja jalan akan cepat rusak," kata legislator dari Fraksi Golkar itu.
Untuk itulah kedepan pihaknya mengharapkan agar rekanan dapat lebih memerhatikan aspek pembangunan jalan dan drainasenya. Kualitas jalan harus diprioritas, keberadaan drainase juga harus diperhatikan.
"Sarana jalan itu merupakan faktor penting dalam majunya pembangunan, untuk itu pembangunannya harus selalu diperhatikan," kata Rudi.
Sebelumnya Kepala Dinas PU Binamarga Kab. Cianjur, H. Atte Adha Kusdinan mengaku, terbatasnya anggaran yang dikelolanya membuat kondisi jalan di Cianjur banyak yang mengalami kerusakan. Dibutuhkan dana yang besar untuk membuat jalan di Cianjur menjadi mantab.
"Kami terus berupaya meningkatkan kwalitas jalan di Cianjur, hanya saja kami mengalami keterbatasan terkait anggaran. Tapi tetap kami akan berupaya semaksimal mungkin," kata Atte seraya menambahkan alokasi anggaran untuk jalan dalam APBD 2012 mencapai Rp 37 milyar (KC-02)**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.