HEADLINE
---
deskripsi gambar

Cuaca Ekstrim, Waspadai Serangan DBD

KabarCianjur-Jln. Prof. Moch Yamin; Himbauan disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Cianjur agar masyarakat mewaspadai serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mengingat kondisi musim yang tengah memasuki pancaroba saat ini.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinkes Kab. Cianjur, Agus Haris. Menurutnya beberapa wilayah di Kab. Cianjur tercatat sebagai salah satu daerah endemis DBD di Jawa Barat.
"Wilayah Kab. Cianjur dikatakan sebagai daerah endemis DBD karena selama tiga tahun berturut-turut selalu terjadi kasus DBD. Ini menunjukkan bahwa ancaman DBD di Cianjur masih cukup tinggi,
palagi kalau melihat cuaca yang tidak menentu belakangan ini terjadi," kata Agus, Kamis (2/2).
Beberapa wilayah di Kab. Cianjur yang selama menjadi daerah endemis serangan DBD diantaranya, Kec. Cianjur, Kec. Ciranjang dan Kec. Karangtengah. Tiga daerah tersebut telah diberikan warning agar selalu waspada.
"Berdasarkan informasi data yang dikabarkan sudah dua orang warga yang meninggal akibat DBD dalam sebulan terakhir. Kedua korban DBD itu tercatat sebagai warga Kelurahan Sawahgede, Kec. Cianjur dan warga Kec. Haurwangi," tegasnya.
Sementara itu berdasarkan data yang ada di Dinkes Cianjur, selama tahun 2011, jumlah kasus DBD yang terjadi di sejumlah wilayah di Kab. Cianjur tercatat sebanyak 200 orang. "Kita patutut bersyukur meski suspect DBD, tapi tidak ada yang sampai meninggal dunia," katanya.
Kalau dilihat jumlah, lanjut Agus, jumlah korban DBD pada tahun 2011 mengalami penurunan dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai 400 orang. "Sebagai langkah kuratif, saat ini kami telah menyediakan sedikitnya 100 liter cairan Melation sebagai persiapan foggingisasi atau pengasapan untuk 100 titik lokasi apabila diperlukan," tegasnya.
Selain menyiapkan fogingisasi, pihaknya juga telah mendistribusikan cairan atau bubuk Abate ke tiap-tiap kecamatan atau puskesmas. Masing-masing menerima jatah 1 galon. Upaya lainya untuk menekan penyebaran DBD, pihak Dinkes terus menggalakkan kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Tiap-tiap puskesmas memiliki Tim Gerak Cepat (TGC) yang salah satu tugasnya melakukan pemberantasan janis nyamuk. Sedangkan PSN sebenarnya warga yang harus melakukan sendiri, makanya kita selalu wawar agar terus melakukan PSN melalui kegiatan 3M (Menutu – Menimbun - Menguras)," katanya (KC-02)***
Also Read:
Post a Comment
Close Ads