Menurut menteri dari Partai Demokrat itu, berdasarkan data tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Cianjur trendnya mengalami penurunan. "Kalau dilihat dari kontribusi rata-rata nasional, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 6,58%. Saya melihat tingkat pengangguran di Kabupaten Cianjur berada di level 5%. Begitu pula dengan tingkat kemiskinan, dimana secara nasional sebesar 12,36%, dan Kabupaten Cianjur berada dibawah," kata Sariefudin.
Menurutnya, pemerintah sudah menargetkan, pada tahun 2014, tingkat kemiskinan minimal berada di level 8%. "Saya yakin Kabupaten Cianjur mampu menjadi pelopor kota/kabupaten yang mampu menyerap tenaga kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan,” katanya.
Cenderung menurunnya trend tingkat kemiskinan maupun pengangguran di Kabupaten Cianjur, tidak terlepas dari peran aktif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur dalam memaksimalkan peran koperasi dan UKM. Secara langsung maupun tidak, keberadaan koperasi maupun UKM mampu menyerap tenaga kerja dan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"Koperasi terus kita dorong untuk lebih maju, apalagi kalau kita melihat bahwa Kabupaten Cianjur menjadi salah satu wilayah penyangga Ibu Kota. Tidak lama lagi Kabupaten Cianjur akan semakin tumbuh dan berkembang dan akan semakin maju," tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur Moch Ginanjar mengakui jika tren penyerapan tenaga kerja di Cianjur terus meningkat seiring mulai menggeliatnya iklim investasi. Berdasarkan data tahun 2011, jumlah pencari tenaga kerja di Cianjur sebanyak lebih kurang 35.000 orang.
"Dari jumlah itu, sedikit demi sedikit mulai terserap hampir 2.000 tenaga kerja seiring banyaknya pabrik yang membuka operasinya di Cianjur dalam berbagai sektor. Sebentar lagi ada perusahaan penambangan di Cianjur Selatan yang butuh hampir 5.000 orang tenaga kerja. Belum lagi tenaga kerja yang terserap di luar wilayah Cianjur," kata Ginanjar (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.