HEADLINE
---
deskripsi gambar

Mobil Mantan Ketua LBH Cianjur di Rusak Orang Tidak di Kenal

Deden Memperlihatkan Mobilnya Yang Dirusak 
KabarCianjur-Ciranjang; Mobil Cevrolet Nopol D 1456 PD milik Deden Muharam Djunaedi, S.H., Kuasa Hukum CV. Buana Lestari yang tengah terparkir dipinggir jalan persis diseberang kantor CV. Buana Lestari di Jalan Raya Ciranjang, Ds/Kec. Ciranjang, Kab. Cianjur sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (15/2) dirusak oleh orang tidak dikenal.
Kaca bagian belakang mobil pendiri Lembaga Bagian Hukum Cianjur (LBH-C) itu pecah dilempar dengan batu. Dugaan kuat aksi perusakan kaca mobil tersebut terkait dengan persoalan yang saat ini tengah ditangani oleh Kuasa Hukum CV. Buana Lestari selaku pengembang pembangunan Pasar Pertokoan Gelanggang Ciranjang (PPGC).
Menurut seorang saksi mata, peristiwa yang kedua kalinya menimpa aktivis hukum Cianjur itu, bermula adanya seorang yang diduga gila menyambangi sebuah warung tidak jauh dari mobil milik Deden Muharam Djunaedi terparkir.
"Waktu itu saya melihat orang yang berpawakan tegap dengan mengenakan celana pendek, rambut keriting dan bertelanjang dada tengah menyeberang dan menghampiri warung. Orang tersebut mengacak-acak dagangan, tapi oleh tukang warung diusir, tapi malah memukul dengan sapulidi," kata Wina Mardiana (18) salah seorang saksi saat ditemui dilokasi kejadian.
Setelah itu, orang yang diduga gila itu mendekati mobil kuasa hukum CV. Buana Lestari yang terparkir dipinggir jalan. Orang tersebut memukul-mukul kaca pintu samping mobil bagian depan.
"Tidak lama berselang kemudian orang itu menuju bagian belakang mobil dan terdengar suara seperti kaca pecah dilempar batu. Tapi saya tidak melihat waktu memacahkan kacanya, hanya terdengar suaranya saja," jelasnya.
Beberapa orang yang ada disekitar bereaksi dengan mengusir pelaku, tapi malah marah-marah. "Saat beberapa warga mengusirnya, orang itu marah-marah dan kabur ke arah Cianjur," katanya.
Secara terpisah Deden Muharam Djunaedi mengaku, peristiwa pecahnya kaca mobil miliknya merupakan yang kedua kalinya dan terjadi saat tengah melakukan advokasi hukum. Tindakan tersebut diduga kuat terkait dengan persoalan yang tengah di hadapi saat ini.
"Ini merupakan indikasi teror terhadap saya, tapi saya pantang mundur, karena ini sebuah konsekwensi pekerjaan yang harus saya hadapi," kata pria yang akrab di sapa Oden saat ditemui secara terpisah.
Pihaknya berharap, aparat kepolisian bisa mengusut tuntas persoalan yang menimpanya. Meski pelaku diduga orang gila, itu belum bisa dipastikan kebenaranya. "Saya berharap pihak kepolisian bisa dengan cepat melakukan penanganan. Karena kejadian yang saya alami ini hanya salah satunya, masih ada kejadian serupa menimpa para advokat lainya," jelasnya.
Selain itu, jika terjadi beda pendapat dengan persoalan hukum atau politik seharusnya diselesaikan dengan baik-baik tidak harus melakukan tindakan teror. "Negara kita ini negara hukum, kalau ada persoalan hukum atau pilitik bisa diselesaikan dengan santun, tidak harus dengan melakukan teror sperti ini," tegasnya (KC-02)***.

Also Read:
Post a Comment
Close Ads