BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Ruang Kelas Yang di Gembok Sudah Bisa di Manfaatkan

KabarCianjur-Jln. Siliwangi; Direktur CV. Trikarsa Budi S membantah jika dua ruang kelas yang dibangunnya di gembok oleh pemborong akibat pihaknya belum melunasi pembayaran. "Kejadian sebenarnya bahwa kunci ruangan kelas itu belum diserahkan masih dipegang pemborong, bukan di gembok," kata Budi S, Minggu (19/2).
Meski demikian pihaknya telah mengupayakan agar ruang kelas yang baru selesai dibangunnya itu bisa segera dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. "Saya dapat telpon dari Kepala Sekolah minta ruang kelas itu bisa dipakai untuk muludan, saya sudah upayakan, besuk sudah bisa dimanfaatkan," kata Budi.
Pengakuan pemborong yang menyebut pihaknya belum membayar pekerjaan yang telah diselesaiakan tidak semuanya benar. Pembangunan rehab dua ruang kelas di SDN Lebak Gede Takoka, sudah dibayar tinggal sisa yang tidak seberapa.
"Saya juga sudah hitung-hitungan dengan pemborong, semuanya akan saya selesaikan yang masih menjadi tanggung jawab saya, semuanya itu butuh proses, tapi saya bertanggung jawab atas semuanya," katanya.
Seperti diberitakan, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Lebak Gede Kec. Takoka, Kab. Cianjur, Juen Aji Zain meminta pihak Dinas Pendidikan Kab. Cianjur bisa menengahi persoalan yang saat ini menimpa sekolah yang dipimpinnya. Adanya penggembokan dua ruang kelas yang barus saja selesai di rehab secara tidak langsung mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
"Harapan kami pihak Dinas Pendidikan bisa turun tangan secara cepat, persoalan ini sebenarnya masalah antara rekanan dan pemborong yang mendapatkan pekerjaan, tapi kalau ini tidak segera diselesaikan akan berdampak luas kepada para murid yang mengikuti kegiatan belajar mengajar," kata Juen saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (16/2).
Dengan adanya aksi penggembokan dua ruang kelas tersebut, pihaknya terpaksa mencarikan solusi dengan menyekat tiga ruangan yang tersisa agar proses belajar mengajar tetap masih bisa berjalan. Hanya saja dengan kondisi yang sangat tidak layak terpaksa harus dilakukan kegiatan belajar mengajar.
"Keberadaan ruang kelas yang saat ini digembok buat kami sangat dibutuhkan. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak, karena persoalan pembangunan bukan sekolah yang melaksanakan tapi pihak lain. Yang bisa kami lakukan hanya berharap dan bantuan penyelesaian dar pihak terkait, agar ruang kelas itu bisa dimanfaatkan secepatnya," tegasnya.
Melihat kondisi ruang kelas baru yang disekat-sekat membuat para murid terlihat sangat tidak nyaman untuk belajar. Bahkan proses belajar cenderung terganggu, karena para murid kurang bisa berkonsentrasi akibat ruangan kelasnya sangat tidak layak.
"Ruang kelas yang ada saat ini saja masih kurang layak, tidak ada plafon, kalau hujan tampias, ini harus disekat-sekat, tentu saja sangat tidak layak untuk kegiatan belajar. Tapi apa boleh buat, tidak ada solusi lain, kami hanya berupaya agar kegiatan belajar tetap bisa berjalan," kata Juen.
Berdasarkan data yang ada di SDN Lebak Gede di Kp. Cimanggu, Ds. Waringinsari, Kec. Takoka, Kab. Cianjur, jumlah murid yang belajar di sekolah tersebut mencapai 174 murid. Mereka saat ini terpaksa belajar berdesak-desakan akibat dua ruang kelas yang barus saja selesai dibangun di gembok oleh pemborong yang mengerjakan pembangunan (KC-02)***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.