Satu Ahli Waris Kecelakaaan Bus Karunia Bakti Tertunda Terima Santunan
6:51:00 PM
Penerima Santunan Jasa Raharja |
KabarCianjur-Jln. Siti Jenab;Karena belum diketahui keberadaannya, pemberian santunan terhadap ahli waris korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus Karunia Bakti, Dede Zaenudin terpaksa ditangguhkan oleh pihak PT. Jasa Raharja. Eti Salsiah (48) istri almarhum Dede Zaenudin, hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Jasa Raharja akan memberikan santunan setelah diketahui pasti siapa yang akan menjadi ahli waris dari almarhum Dede Zaenudin. Dengan demikian baru tujuh dari delapan ahli waris korban meninggal dari Kab. Cianjur yang baru diberikan santunan oleh pihak Jasa Raharja di pendopo Kab. Cianjur, Senin (13/2).
Direktur Utama PT. Jasa Raharja Diding S Anwar mengatakan, para ahli waris dari korban yang meninggal dunia masing-masing diberikan santunan sebesar Rp 25 juta. Sedangkan korban yang menderita luka diberikan santunan maksimal sebesar Rp 10 juta.
"Untuk di Cianjur ini kita memberikan santunan terhadap tujuh ahli waris dan satu ahli waris dari korban Dede Zanudin terpaksa ditangguhkan karena belum diketahui keberadaanya dan satu ahli waris lagi dari Cisarua Bogor kita berikan santunannya bersamaan engan yang tujuh ahli waris," kata Diding S Anwar.
Menurut Diding, selain memberikan santunan kepada ahli waris bagi korban yang meninggal dunia, pihaknya juga memberikan santunan kepada korban yang luka yang kini masih dirawat. "Kami juga akan memberikan santunan sesuai dengan klem dari pihak rumah sakit berapa jumlah biaya yang harus dibayar selama menjalani perawatan maksimal Rp 10 juta," kata Didik saat ditemui seusai memberikan santunan kepada para ahli waris dari korban meninggal akibat kecelakaan bus Karunia Bakti di Pendopo Cianjur.
Selain memberikan santunan kepada ahli waris delapan korban meninggal di Cianjur, secara serentak juga diberikan santunan kepada ahli waris dari korban meninggal lainya. "Untuk empat ahli waris korban, santunan diserahkan oleh Kepala Jasa Raharja Jawa Barat, Etang Edward Robani di Garut dan dua ahli waris lainya diserahkan di Jakarta Timur dan Tangerang," tegasnya.
Secara terpisah Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh mengungkapkan, rasa terimakasihnya yang mendalam disampaikan kepada pihak Jasa Raharja yang dirasa cepat dalam memberikan santunan. Hal itu belum tentu bisa, jika dilakukan oleh Pemkab Cianjur, karena harus menempuh beberapa administrasi yang tidak mudah.
Bupati juga berharap, melihat banyaknya korban dari kecelakaan bus Karunia Bakti yang menelan 14 korban jiwa dan puluhan lainya luka berat dan ringan perlu adanya gerakan sosial dari masyarakat untuk membantu para korban. Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan kepada para korban baik yang meninggal maupun luka-luka.
"Pemkab Cianjur akan memberikan bantuan masing-masing bagi ahli waris dari korban yang meninggal sebesar Rp 10 juta dan bagi korban luka-luka masing-masing Rp 5 juta," kata bupati.
Menurut bupati, kalau dilihat dari nilai bantuan yang diberikan memang sangat tidak sepadan dengan apa yang dialami oleh keluarga korban. Hanya saja pihaknya berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban bagi para keluarga korban.
"Bantuan ini hanya untuk meringankan apa yang saat ini ditanggung oleh keluarga korban. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh keluarganya," harap Bupati (KC-02)***.