HEADLINE
---
deskripsi gambar

Sebanyak 187 Kader Posyandu Ikuti Loka Karya Kesehatan

Peserta dan Tamu Undangan Dalam Lokakarya Kesehatan
KabarCianjur-Jln. Aryacikondang;Sebanyak 187 kader posyandu dari Kec. Cianjur, Kab. Cianjur mengikuti lokakarya kesehatan di Gedung Guru Indonesia (GGI) Cianjur, Jln. Aryacikondang, Rabu (1/2). Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cianjur, dr.H. Gusti Otwin Haryono itu menghadirkan beberapa nara sumber diantaranya Ira Sri Indriati, Kepala Seksi Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Ketua Forum Kader Posyandu Kab. Cianjur, Ahmad Gunawan.

Ketua Panitia Korwil Cianjur, dr. Irvan Nurfauzi mengatakan, kegiatan lokakarya kesehatan tersebut dilatarbelakangi akibat masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan diwilayah Kab. Cianjur khususnya di wilayah Kec. Cianjur.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menggalang kekuatan kerjasama semua unsur dengan tujuan untuk menurunkan AKI/AKB saat melahirkan," kata Irvan disela kegiatan Loka Karya Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Cianjur dr.H. Gusti Otwin Haryono secara terpisah mengatakan, ada beberapa faktor kecenderungan yang menyebabkan masih tingginya AKB/AKI di Kab. Cianjur. Salah satunya pola fikir masyarakat yang masih lama terhadap masalah melahirkan.
"Di beberapa wilayah terutama dipelosok masih ada anggapan bahwa melahirkan itu cukup ditangani oleh dukun beranak atau paraji. Memang tidak semua paraji itu awam terhadap kesehatan, tapi pola fikir seperti ini juga mempengaruhi trend ibu saat melahirkan bayinya. Kalau parajinya faham tentang kesehatan terutama mengenai pertolongan saat persalinan tentu tidak jadi persoalan, tapi jika sebaliknya, akan berakibat fatal," kata Gusti Otwin.
Selain itu faktor lainya adalah ibu yang hamil tidak memeriksakan selama usia kehamilanya. Sehingga tidak diketahui pasti kondisi ibu tersebut maupun bayi yang dikandungnya. "Ini juga menjadi penyebab AKI/AKB. Minimal selama ibu hamil, harus memeriksakan kandungannya sebanyak 4 kali, ini untuk mengetahui kondisi kehamilan baik ibunya maupun kondisi janinnya. Sehingga kalau kedapatan ada persoalan, bisa segera ditangani," tegasnya.
Secara terpisah, Ira Sri Indriati, Kepala Seksi Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Cianjur mengungkapkan, pemerintah selama ini telah memberikan bantuan khusus bagi ibu yang akan melahirkan melalui program Jampersal (Jaminan Persalinan).
"Program ini sangat membantu dalam rangka menekan AKI/AKB, karena para ibu yang akan melahirkan tidak perlu kawatir lagi, pemerintah telah menggeratiskan biaya persalinan dengan Jampersal. Tinggal mengurus administrasinya dan harus melahirkan di rumah sakit atau puskesmas yang ditunjuk," katanya (KC-02)***.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads