BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Sekda Akui Tidak Miliki Dana Untuk Membantu Warga Yang Terisolir

KabarCianjur-Jln. Siti Jenab;Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Cianjur, Bachrudin Ali mengakui, Pemkab Cianjur saat ini kesulitan anggaran untuk membantu warga Kampung Cisarakan Desa Gelarpawitan dan Kampung Cisiluman Desa Neglasari, Kec. Cidaun, Kab. Cianjur yang saat ini terisolir akibat ambruknya jembatan rawayan (gantung,red) pada Senin (4/1) silam.

Menurut, Bachrudin Ali, sebenarnya pihaknya telah mengintruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Camat setempat untuk menangani masalah jembatan rawayan yang roboh akibat diterjang luapan sungai Cimaragang. Hanya saja karena keterbatasan anggaran, sehingga penanganan jembatan rawayan yang roboh itu belum bisa dilaksanakan.
"Saat ini belum bisa dilaksanakan, karena anggarannya terbatas, kita upayakan dalam anggaran perubahan nanti bisa dimasukkan untuk penanganan jembatan rawayan yang roboh itu," kata Bachrudin saat ditemui di halaman komplek Pemkab Cianjur, Rabu (2/2).
Disinggung mengenai penggunaan dana tanggap darurat dalam penanganan jembatan rawayan yang roboh tersebut, Bachrudin mengaku harus mendapatkan persetujuan dari bupati. "Dana tanggap darurat bisa diluncurkan setelah ada pernyataan dari bupati. Masalahnya ini bukan tanggap darurat, tapi musibah biasa," tegasnya.
Pihaknya mengaku bisa saja memaksakan penggunaan dana tanggap darurat, hanya saja dipastikan akan menjadi persoalan hukum jika tetap dilaksanakan. "Inilah aturan, kita harus taati, tidak serta merta punya anggaran bisa seenaknya memanfaatkan, semuanya sudah diatur. Bisa-bisa nanti kita pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keungan (BPK)," paparnya.
Secara terpisah Ketua Komisi III DPRD Cianjur, Rudi Syahdiar Hidajath mendesak agar Pemkab Cianjur bisa meluncurkan bantuan untuk membangun jembatan rawayan yang roboh. Menurut Rudi, keberadaan jembatan rawayan itu merupakan akses penting bagi warga yang kini terisolir.
"Kalau tidak ada alokasi anggaran untuk pembangunan saat ini, Pemkab Cianjur harus segera membangun jembatan sementara yang terpenting bisa dilewati oleh warga. Apalagi banyak anak-anak yang sekolah dan membutuhkan jembatan itu. Saya tidak ingin anak-anak tidak sekolah lantaran tidak ada akses jalan. Intinya Pemkab Cianjur harus segera membuat jembatan baik itu sementara atau permanen," kata Rudi.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan ambruknya jembatan rawayan tersebut terjadi pada Senin (4/1) akibat tidak kuat menahan derasnya arus sungai Cimaragang. Ambruknya jembatan tersebut sempat membuat lumpuh aktivitas warga. Terdapat sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni diwilayah kedua desa. Bahkan terdapat setidaknya sekitar 170 siswa warga setempat yang mayoritas bersekolah di SDN Cisarakan dan SMPN 3 Cidaun. Mereka terpaksa absen dari kegiatan belajar lantaran akses jembatan yang selama ini menjadi sarana fital tidak bisa dilalui.
Kepala Desa Neglasari Karmin (40) mengaku, pasca robohnya jembatan rawayan diwilayahnya itu, dia mengaku telah mengusulkan perbaikan kepemerintah setelah dilakukan penghitungan anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 100 juta.
"Saya telah usulkan ke pemerintah melalui kecamatan, tapi hingga saat ini belum ada konfirmasi apakah mau dibangun atau tidak. Sebenarnya pada 2011 lalu ada dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman yang melakukan survei, tapi sampai saat ini tidak ada kejelasanya," kata Karmin 
(KC-02)***.


Comments2

  1. Segala sesuatu ada waktunya ,tidak perlu ter-buru2,ter-gesa2,pasti ada jalan, apapun rencana kita atau pemerintah yang mesti kita lakukan ya kita lakukan,kalau ada yang tidak mesti dilakuakan jangan dilakukan walaupun terlihat seperti manguntungkan biasanya itu yang jadi penyakit.Optimis we lah.Terima kasih

    ReplyDelete
  2. terima kasih atas komentar bijaknya

    ReplyDelete

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.