HEADLINE
---
deskripsi gambar

Tinggal Empat Korban "Keracunan" Yang Menjalani Perawatan di Rumah Sakit

Pasien Korban Keracunan mendapatkan perawatan di RSUD
KabarCianjur - Jln. Pasirgede Raya; Pasien korban diduga akibat keracunan makanan pindang ikan nila yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur hingga Rabu (15/2) sore tinggal empat orang dari 17 orang yang menjalani rawat inap. Sebanyak 13 korban sudah meninggalkan rumah sakit setelah dinyatakan kondisinya membaik oleh petugas medis RSUD Cianjur.
Humas RSUD Cianjur, Dicky F Wangsawidjaya mengungkapkan, seluruh korban berhasil ditangani oleh petugas medis RSUD Cianjur, sehingga setelah masa observasi tidak ada korban yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain dalam penangananya.
"Tidak ada korban yang dirujuk, semuanya ditangani petugas medis di RSUD Cianjur. Seluruh korban berangsur-angsur kondisinya mulai membaik, sehingga 13 korban sudah bisa menjalani rawat jalan. Tinggal empat korban lagi yang masih menjalani rawat inap," kata Dicky, Rabu (15/2).
Seperti diberitakan, sedikitnya 17 orang yang masih bersaudara di Kampung Tegal Deket RT 03/RW 08, Ds. Nagrak, Kec/Kab. Cianjur terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur untuk menjalani perawatan medis. Warga satu kampung yang masih ada ikatan saudara itu diduga keracunan makanan.
Keterangan yang berhasil di himpun, Selasa (14/2) menyebutkan, puluhan warga yang terdiri anak-anak dan dewasa itu mengalami gejala muntah-muntah, diare dan pusing-pusing setelah mengkonsumsi pindang ikan nila pemberian dari seorang warga bernama Aliyudin (54) yang juga menjadi korban keracunan.
Warga menerima pembagian pindang ikan nila tersebut pada Minggu (12/2) pagi dalam kondisi sudah masak. Menurut pengakuan seorang warga, pesmol tersebut oleh Aliyudin sudah dimasak terlebih dahulu dengan menggunakan pralatan presto.
Karena sudah terbiasa, apalagi terkait masih saudara, pemberian pesmol ikan nila itu langsung disantap oleh warga yang mendapatkan bagian. Tidak berselang lama, setelah memakan pindang ikan nila, beberapa warga mengalami pusing, muntah-muntah dan diare disertai panas tubuh tinggi.
Beberapa diantaranya mengira kalau muntah-muntah dan diare dianggap sebagai penyakit biasa dan membawanya untuk berobat di puskesmas dan mantri. Hanya saja setelah mendapatkan pengobatan tidak juga kunjung sembuh, malahan sebaliknya.
Puncaknya pada Selasa (14/2) puluhan warga lainya juga mengalami gejala yang sama. Setelah ada seorang warga yang berjualan bakso mencoba pindang ikan nila tersebut juga langsung mengalami masalah yang sama. "Setelah kejadian itu akhirnya kami sepakat untuk membawa seluruh warga yang memakan pesmol nila ke RSUD Cianjur," kata Ajid (53) seorang warga yang mengantar korban saat ditemui di RSUD Cianjur.
Diakui Ajid, sebelumnya warga mengira kalau muntah dan diare yang dialaminya hanya penyakit biasanya. Makanya warga hanya mengobati dengan pengobatan dari puskesmas dan mantri bahkan ada diantaranya yang hanya mengobati dengan obat warung, tapi tidak kunjung sembuh.
"Warga baru menyadari kalau telah keracunan makanan pindang nila setelah seorang tukang bakso mencoba memakan pindang itu, tapi setelah dimakan ternyata mengalami nasib yang sama. Kami akhirnya mengambil langkah dengan membawa warga yang makan pindang nila itu ke rumah sakit,"katanya (KC-02)***.




Also Read:
Post a Comment
Close Ads