![]() |
Erik Satrya Wardhana |
KabarCianjur-Jln. Suroso;Kasus pengroyokan yang dialami Egi Permana Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cianjur saat tengah berjalan menuju rumahnya di Jalan Pangeran Hidayatullah, Rabu (1/2) mendapatkan simpati dari Erik Satrya Wardhana, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kab. Cianjur dan Kota Bogor.
Bahkan Erik telah mengirim surat ke Polres Cianjur yang isinya meminta agar kasus pengroyokan yang menimpa Ketua Umum HMI Cabang Cianjur, Egi Permana itu diusut tuntas. Menurut erik, pihaknya merasa prihatin atas terjadinya peristiwa pengroyokan yang menimpa Egi Permana, Ketua Umum HMI Cabang Cianjur di Jalan pangeran Hidayatullah.
Peristiwa pengroyokan tersebut, menurut Erik, dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan, dan merupakan tindakan kriminal yang lahir dari sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab, serta merupakan bagian dari budaya kekerasan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur masyarakat Cianjur.
"Untuk menegakkan hukum dan keadilan, serta mencegah meluasnya budaya kekerasa di Cianjur, saya selaku anggota DPR RI dari Dapil Kab. Cianjur dan Kota Bogor, saya meminta perhatian dan keseriusan Polres Cianjur untuk melakukan pengusutan hingga tuntas. Mengungkap motif dari peristiwa pengroyokan yang menimpa saudara Egi Permana, serta menangkap dan menghukum baik pelaku-pelakunya maupun dalang aktor intelektual dari peristiwa pengroyokan tersebut," kata Erik.
Seperti diberitakan sebelumnya Ketua HMI Cabang Cianjur, Egi Permana, dikeroyok oleh sejumlah orang tidak dikenal di Jalan Pangeran Hidayatulah, Cianjur, saat hendak pulang ke rumahnya.
Egi adalah seorang aktivis yang sejak beberapa bulan terakhir, memimpin pergerakan mendukung langkah Kejati Jabar mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pada pos makan minum Bupati Cianjur itu, mengalami luka dibagian dagu dan memar dibagian kepala.
Berdasarkan keterangan korban, ketika itu, dia hendak pulang ke rumahnya di Kelurahan Sawah Gede, Kec/Kab. Cianjur, usai berdiskusi di Jalan BLK. Saat melintas di Jalan Pangeran Hidayattulah, tiba-tiba langsung dihadang lima pengendara sepeda motor yang masing-masing berpenumpang tiga orang. Salah seorang dari mereka tanpa banyak bicara langsung menarik tas korban hingga nyaris tersungkur.
Sedangkan dua orang lainnya, langsung menghantamkan botol minuman keras ke bagian kepala korban. Namun korban yang mengenakan helm, hanya mengalami luka memar. Tidak sampai disitu, beberapa orang pelaku lainnya, berusaha menghajar bagian wajah korban. Aksi tersebut, terhenti, setelah beberapa orang warga berhamburan keluar berusaha membantu korban.
"Saya tidak tahu mereka siapa, yang pasti mereka bukan geng motor karena aksi mereka seperti terorganisir. Selama ini, saya tidak pernah terlibat dengan geng motor atau mempunyai musuh," katanya kepada wartawan di LBH Cianjur.
Mendapati warga berdatangan sepuluh orang pelaku, akhirnya melarikan diri ke arah Cianjur kota. Sedangkan korban melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Cianjur kota, untuk mendapatkan perlindungan hukum.
"Harapan saya pihak berwajib dapat menangkap pelaku. Meskipun saya mendapat intimidasi seperti ini, saya tidak akan berhenti, untuk melakukan aksi sampai Bupati Cianjur ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus makan minum," ujarnya (KC-01)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.