BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Direktur LBH Cianjur, Adi Supriadi Terkena Pukul Aparat Saat Demo Tolak Kenaikan BBM

Demo menolak kenaikan BBM di depan gedung DPRD Cianjur di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Senin (19/3) diwarnai aksi kekerasan. Direktur LBH Cianjur, Adi Supriadi menderita luka lebam dibagian kepala akibat terkena bogem mentah aparat
Jln. K.H. Abdullah bin Nuh (KabarCianjur) - Aksi baku hantam mewarnai aksi demo menolak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digelar oleh gabungan berbagai elemen massa di gedung DPRD Cianjur, Senin (19/3). Direktur Lembaga Bantuan Hukum Cianjur (LBHC) Edi Supriadi terkena pukul aparat kepolisian yang tengah mengamankan aksi. Akibatnya kepala Adi bagian sebelah kanan mengalami luka memar.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi demo yang dilakukan massa gabungan dari LBHC, SRMI, FAM, IMA AMS, HIMA Kosgoro, Garda Pemuda Nasdem, Repdem, Bem KM Unsur, LMND dan Satgas PDIP itu bergerak setelah berkumpul di halaman  tempat perbelanjaan di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh.
Sesampainya didepan kantor DPRD Cianjur, puluhan massa itu langsung menggelar orasi terkait penolakannya terhadap rencana pemerintah yang akan menaikan harga BBM per 1 April 2012 mendatang. Mereka juga mendesak agar SBY-Budiono mundur dari jabatanya.
Selain itu para aktivis pembela demokrasi itu juga meminta pemerintah untuk melakukan nasionalisasi perusahaan tambang dan migas asing. Mereka juga mendesak kepada seluruh fraksi di DPRD Cianjur untuk menolak kenaikan harga BBM. Bahkan massa juga mendesak Bupati Cianjur,  H. Tjetjep Muchtar Soleh untuk menolak kenaikan harga BBM.
Ditengah aksi tersebut tiba-tiba terjadi aksi dorong antara massa dengan petugas kepolisian yang mengamankan aksi. Tidak diketahui persis siapa yang memulai, aparat kepolisian terpancing emosi hingga mengakibatkan baku hantam. Direktur LBH Cianjur, Adi Supriadi dan anggota Devisi Umum LBH Cianjur Tatang tak luput terkena bogem mentah aparat.
Adi yang sempat diamankan aparat kepolisian menderita luka memar di bagian kepala sebelah kanan. "Saya akan melaporkan apa yang saya alami ke Propam, tapi menunggu untuk di visum dulu. Kalau sekarang saya tinggal, disini teman-teman tidak ada yang jaga," kata Adi.
Sementara itu sampai berita ini diturunkan, puluhan aktivis yang menolak kenaikan harga BBM itu tengah menunggu surat pernyataan penolakan BBM yang diusulkan untuk ditanda tangani oleh seluruh fraksi yang ada di DPRD Cianjur dan unsur pimpinan.
Ketua DPRD Cianjur yang berasal dari Partai Demokrat, Gatot Subroto menyatakan sikap menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. "Saya selaku masyarakat juga menolak rencana kenaikan BBM itu, makanya saya siap menandatangani pernyataan," ujar Gatot didepan para aktivis.
Hal yang sama disampaikan Wakil Ketua DPRD Cianjur, Saef Lukman. Anggota legislatif dari PDI Perjuangan itu juga menolak rencana kenaikan harga BBM. "Sikap partai saya sudah jelas, menolak kenaikan BBM, saya siap menandatangai pernyataan itu," kata Saef (KC-02)***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.