 |
| SMKN I Pacet Kabupaten Cianjur |
Pacet (KabarCianjur) - Angin kencang yang beberapa hari terakhir menerpa wilayah kawasan wisata Cipanas memporak-porandakan genteng sekolah SMKN 1 Pacet, Desa Cibodas, Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur. Genteng bangunan ruang kelas baru yang masih dalam masa perawatan porakporanda disapu angin kencang. Demikian juga dengan seng di bangunan aulapada beterbangan disapu angin kencang.
Kepala SMKN 1 Pacet, Akib Ibrahim mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan kerusakan yang terjadi akibat sapuan angin kencang yang menerpa sekolahnya. "Sedang didata dan dibuatkan laporan kerusakan yang akan disampaikan ke kantor Dinas Pendidikan Cianjur," kata Akib, Selasa (20/3).
Menurut Akib, kerusakan yang diakibatkan sapuan angin kencang tersebut hanya menerpa bangunan sekolah dan bangunan yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau pemborong. Sementara bangunan sekolah yang dikerjakan melalui komite sekolah atau swakelola tidak ada yang mengalami kerusakan.
"Saya tidak bilang kalau pekerjaan yang diswakelolakan jauh lebih baik, hanya saja kerusakan akibat terjangan angin kenjang itu menerpa sekolah yang baru saja selesai dibangun oleh pihak pemborong," tegas Akib.
Kerusakan akibat angin kenjang mengakibatkan bangunan ruang kelas baru lantai II hancur berantakan. Genteng-genteng bangunan sekolah tersebut berantakan dan berjatuhan. Beruntung tidak sampai mengenai para siswa. Akibatnya bila turun hujan, ruang kelas baru tersebut bocor dan tidak bisa digunakan.
Sementara untuk bangunan aula yang sengnya beterbangan juga mengalami hal yang sama. Bila turun hujan ruang aula tergenang air dan tidak bisa digunakan. "Kalau di aula seng yang dibawa angin kencang itu kebetulan bagian seng yang bocor. Tadinya kami ingin meminta kepada pihak pemborong untuk diperbaiki, tanpa dimintapun saat ini harus diperbaiki," papar Akib (KC-02)***
Kepala SMKN 1 Pacet, Akib Ibrahim mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan kerusakan yang terjadi akibat sapuan angin kencang yang menerpa sekolahnya. "Sedang didata dan dibuatkan laporan kerusakan yang akan disampaikan ke kantor Dinas Pendidikan Cianjur," kata Akib, Selasa (20/3).
Menurut Akib, kerusakan yang diakibatkan sapuan angin kencang tersebut hanya menerpa bangunan sekolah dan bangunan yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau pemborong. Sementara bangunan sekolah yang dikerjakan melalui komite sekolah atau swakelola tidak ada yang mengalami kerusakan.
"Saya tidak bilang kalau pekerjaan yang diswakelolakan jauh lebih baik, hanya saja kerusakan akibat terjangan angin kenjang itu menerpa sekolah yang baru saja selesai dibangun oleh pihak pemborong," tegas Akib.
Kerusakan akibat angin kenjang mengakibatkan bangunan ruang kelas baru lantai II hancur berantakan. Genteng-genteng bangunan sekolah tersebut berantakan dan berjatuhan. Beruntung tidak sampai mengenai para siswa. Akibatnya bila turun hujan, ruang kelas baru tersebut bocor dan tidak bisa digunakan.
Sementara untuk bangunan aula yang sengnya beterbangan juga mengalami hal yang sama. Bila turun hujan ruang aula tergenang air dan tidak bisa digunakan. "Kalau di aula seng yang dibawa angin kencang itu kebetulan bagian seng yang bocor. Tadinya kami ingin meminta kepada pihak pemborong untuk diperbaiki, tanpa dimintapun saat ini harus diperbaiki," papar Akib (KC-02)***
