BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Sebanyak 278 Orang Terinveksi HIV/AIDS di CIanjur, 33 Orang Telah Meninggal

Jln. Siliwangi (KabarCianjur) - Jumlah penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) trendnya mengalami peningkatan. Di wilayah Jawa Barat selama kurun waktu 2012 tercatat 892 kasus baru penderita HIV dan AIDS. Sedangkan diwilayah Kabupaten Cianjur dari medio tahun 2005 hingga 2012 mencapai 269 kasus dengan jumlah korban meninggal mencapai 32 orang.
Demikian dikatakan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Cianjur, H. Hilman ketika menyampaikan eksposnya di depan Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto, Rabu (28/3). Menurut H. Hilman, sepanjang tahun 2011 hingga bulan Maret 2012 penyakit yang mematikan itu telah menjangkiti 11 orang dengan 1 korban meninggal dunia. "Berarti di Cianjur hingga sekarang penderita HIV dan AIDS mencapai 278 orang dan meninggal 33 orang," katanya.
Secara terpisah, Pantjawidi Djuharnoko Sekretaris Harian KPA Jawa Barat mengungkapkan, perlu adanya pengembangan sosialisasi dari beberapa program yang telah ditetapkan seperti peningkatan layanan Konseling dan tes sukarela (VCT), Pelayanan, dukungan dan perawatan (CST) juga layanan infeksi menular seksual (IMS).
"Beberapa tahun terakhir, telah terjadi berbagai perubahan mendasar baik dalam upaya pengendalian epidemi HIV secara langsung, maupun dalam pengembangan dan penguatan sistem manajemen dan program di sektor pemerintah dan masyarakat yang sangat dibutuhkan untuk upaya penanggulangan AIDS yang berkelanjutan," katanya.
Sementara Wakil Bupati Cianjur, H. Suranto mengungkapkan, untuk mencapai target MDGs (Millennium Development Goals) atau Sasaran Pembangunan Milenium, tidak cukup hanya melalui kegiatan rutin seperti penyuluhan, namun dengan sosialisasi atau kampanye bahaya HIV dan AIDS yang dilakukan kepada warga masyarakat Cianjur dengan cara memberikan informasi  yang  jelas dan faktual.
"Karena masih terlalu banyak orang Indonesia khususnya di Kabupaten Cianjur, laki-laki, perempuan, anak-anak, yang belum terjangkau informasi, layanan, dukungan dan pengobatan yang dibutuhkannya. Peran aktif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengambil bagian dalam upaya kita bersama menanggulangi epidemi HIV dan AIDS ke depan," kata Wakil bupati Cianjur, H. Suranto.
Menurut Wabub, yang lebih memprihatinkan adalah makin meningkatnya HIV dan AIDS di kalangan ibu rumah tangga dan bayi yang tak berdosa. "Kita bersyukur, karena melihat situasi tersebut Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, dan kepanjangan tangan dari KPAN dengan lahirnya sebuah lembaga KPA daerah yang harus concern agar upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS segera ditingkatkan secara lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi," tegasnya.
Dengan meningkatkan kerjasama dan kemitraan yang telah terjalin baik KPA Cianjur dengan semua pihak, masyarakat sipil, orang-orang yang terinfeksi dan terdampak HIV, komunitas lintas agama, media massa, lembaga penelitian dan akademisi, sektor swasta, kelompok profesi serta penyedia layanan kesehatan di wilayah Cianjur,wakil bupati berharap masyarakat cianjur akan mampu mengendalikan epidemi HIV dan AIDS di seluruh tanah air tercinta (KC-02)***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.