Iklan

iklan

YLBH Cianjur Mencatat Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Mendominasi

Friday, March 9, 2012 | 5:30:00 PM WIB Last Updated 2012-03-09T11:54:20Z
Para perempuan dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Cianjur (YLBH-C) tengah membagikan sticker Stop Kekerasan Terhadap Perempuan di Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Jum'at (9/3)
Jln. K.H. Abdullah bin Nuh (KabarCianjur) - Peringatan Hari Perempuan yang jatuh pada 8 Maret kemarin, ditandai dengan berbagai kegiatan di Cianjur. Ratusan perempuan yang mayoritas ibu-ibu, Jum'at (9/8) pagi menggelar senam massal di halaman pendopo Pemkab Cianjur.
Sementara itu Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Cianjur merayakan dengan cara lain yakni dengan membagikan striker kepada pengguna jalan di seputaran tugu Gerbang Marhamah, Jalan K.H. Abdullah bin Nuh. Stiker berupa himbauan stop kekerasan terhadap perempuan tersebut sengaja dilakukan sebagai momentum untuk tidak menyakiti perempuan.
Divisi Perempuan YLBH Cianjur, Ira Jauhari mengatakan, aksi bagi-bagi stiker stop kekerasan terhadap perempuan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat untuk menghentikan atau stop kekerasan terhadap perempuan.
Menurut Ira, hingga saat ini kasus kekerasan terhadap perempuan masih mendominasi terutama terkait dengan kasus kekerasan dan trafficking. "Setidaknya kita mencatat ada 100 kasus yang masuk pada 2011. Dari kasus tersebut, kebanyakan trafficking," tegasnya.
Tingginya angka kasus kekerasan terhadap perempuan, disinyalir karena masih kurangnya perhatian dari pemerintah. "Memang perhatian ada, tapi masih minim. Contohnya saja kasus TKI beberapa waktu lalu, pihak keluarga baru mengetahui ada keluarganya yang meninggal setelah dua tahun kemudian. Kemana pemerintah, seharusnya bisa lebih cepat tanggap," paparnya.
Dengan adanya kegiatan yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas. Sehingga berdampak pada penurunan angka kasus kekerasan terhadap perempuan.
"Pemahaman masyarakat masih rendah. Jangankan masyarakat, korbannya pun kadang tidak mengerti. Ada beberapa kasus yang dihentikan sendiri oleh korbannya, karena alasan takut," kata Ira.
Secara terpisah Lidiya Indayani Umar Kepala Bagian (Kabid) Pelayanan Umum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur mencatat ada 9 kasus kekerasan terhadap perempuan yang sampai pengadilan sepanjang tahun 2011/2012. Dari 9 kasus tersebut dua diantaranya sudah di putus 8 dan 9 tahun.
"Momen hari Perempuan Internasional ini mari kita jadikan perempuan bisa mensejajarkan diri dengan kaum pria, bukan lagi menjadi objek kekerasan. Kita terus melakukan sosialisasi agar perempuan-perempuan Cianjur bisa lebih berkarya," katanya.
Kasus tindak kekerasan terhadap perempuan menurut Lidiya, mengalami penurunan pada tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 lalu. "Kalau tahun 2010 Cianjur menempati rengking ke dua setelah Indramayu, pada tahun 2011 turun diperingkat ke tiga setelah Bandung Barat dan Indramayu," tegasnya (KC-01)***.





Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • YLBH Cianjur Mencatat Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Mendominasi

Trending Now

Iklan

iklan