![]() |
FOTO : Terminal Pasir Hayam (Cianjurkab.go.id) |
CILAKU (KC) Dilansir dalam Suara karya Online, Terminal Pasir Hayam, Cianjur, Jawa Barat, yang sejak selesai dibangun sekitar empat tahun lalu, belum berfungsi secara optimal. Sejumlah kendaraan angkutan umum ke berbagai jurusan ngetem (menunggu muatan) di luar terminal.
Akibatnya, keadaan di sekitar pintu masuk terminal semrawut. Kemacetan arus lalu-lintas kerap kali terjadi. Sejumlah angkutan umum ngetem di sembarang tempat di sekitar pintu masuk terminal. Sedangkan keadaan di dalam terminal yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 18 miliar hanya terdapat beberapa kendaraan yang ngetem.
Tidak hanya itu, uniknya tidak sedikit pengemudi kendaraan angkutan umum seperti bus, hanya memanfaatkan terminal untuk memperbaiki kendaraan bus yang mogok. "Karena belum berfungsi secara optimal, jika malam hari tiba jalan pintu gerbang sebelah timur kerapkali dijadikan tempat mesum," kata Asep, penduduk setempat.
Terminal Pasir Hayam, dibangun untuk bus lintasan antar kota Bandung - Jakarta, Sukabumi - Cianjur - Bandung - Cirebon. Juga kendaraan angkutan kota, angkutan umum jurusan Cibeber, Warungkondang, jurusan Cianjur bagian selatan seperti Sukanagara, Kadupandak, Sindangbarang, Cidaun, dan lainnya.
Kepala Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika) Kabupaten Cianjur, Drs. H. Aban Sobandi, MM, ketika dikonfirmasi Suara Karyaa, Jumat (4/5), menjelaskan, pihaknya yang baru sekitar satu bulan menjadi kepala Disbubkominfo, tengah bekerja keras membenahi Terminal Pasir Hayam.
"Kami tengah melakukan pembenahan, bekerjasama dengan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Pemkab, dan Polres Cianjur, dalam upaya memungsikan terminal Pasir Hayam, seoptimal mungkin," ungkapnya.
Diakui, masih banyak kendaraan angkutan umum yang ngetem di luar terminal. Namun, sejak dilakukan pembenahan sudah banyak kendaraan angkutan umum yang masuk ke dalam terminal, sehingga nantinya semua kendaraan angkutan umum, tidak boleh ngetem di luar terminal.
Sedangkan mengenai, tumbuh-nya kios-kios di luar terminal tempat ngetemnya sejumlah angkutan umum, untuk pembenahannya ditangani Satpol PP Pemkab Cianjur. "Masalah kios-kios di sekitar tempat ngetem-nya angkuatan umum, untuk penertibannya merupakan wilayah Satpol PP," katanya. (Man Suparman)(KC06)
Akibatnya, keadaan di sekitar pintu masuk terminal semrawut. Kemacetan arus lalu-lintas kerap kali terjadi. Sejumlah angkutan umum ngetem di sembarang tempat di sekitar pintu masuk terminal. Sedangkan keadaan di dalam terminal yang dibangun dengan biaya sekitar Rp 18 miliar hanya terdapat beberapa kendaraan yang ngetem.
Tidak hanya itu, uniknya tidak sedikit pengemudi kendaraan angkutan umum seperti bus, hanya memanfaatkan terminal untuk memperbaiki kendaraan bus yang mogok. "Karena belum berfungsi secara optimal, jika malam hari tiba jalan pintu gerbang sebelah timur kerapkali dijadikan tempat mesum," kata Asep, penduduk setempat.
Terminal Pasir Hayam, dibangun untuk bus lintasan antar kota Bandung - Jakarta, Sukabumi - Cianjur - Bandung - Cirebon. Juga kendaraan angkutan kota, angkutan umum jurusan Cibeber, Warungkondang, jurusan Cianjur bagian selatan seperti Sukanagara, Kadupandak, Sindangbarang, Cidaun, dan lainnya.
Kepala Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika) Kabupaten Cianjur, Drs. H. Aban Sobandi, MM, ketika dikonfirmasi Suara Karyaa, Jumat (4/5), menjelaskan, pihaknya yang baru sekitar satu bulan menjadi kepala Disbubkominfo, tengah bekerja keras membenahi Terminal Pasir Hayam.
"Kami tengah melakukan pembenahan, bekerjasama dengan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Pemkab, dan Polres Cianjur, dalam upaya memungsikan terminal Pasir Hayam, seoptimal mungkin," ungkapnya.
Diakui, masih banyak kendaraan angkutan umum yang ngetem di luar terminal. Namun, sejak dilakukan pembenahan sudah banyak kendaraan angkutan umum yang masuk ke dalam terminal, sehingga nantinya semua kendaraan angkutan umum, tidak boleh ngetem di luar terminal.
Sedangkan mengenai, tumbuh-nya kios-kios di luar terminal tempat ngetemnya sejumlah angkutan umum, untuk pembenahannya ditangani Satpol PP Pemkab Cianjur. "Masalah kios-kios di sekitar tempat ngetem-nya angkuatan umum, untuk penertibannya merupakan wilayah Satpol PP," katanya. (Man Suparman)(KC06)
Comments1
Anger wa ah nepika ayeuna ge can aya perubahan, dijero terminal mun poe mingu berubah jadi sirkuit
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.