 |
| FOTO : Beberapa Petugas sedang melakukan rekam e-ktp |
CIANJUR (KC),- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur kurang begitu optimistis capaian perekaman elektronik KTP (e-KTP) sebesar 90% yang ditergetkan pemerintah pusat hingga Oktober 2012 bisa terealisasi. Pasalnya, kekurangan peralatan dalam proses e-KTP di setiap kecamatan menjadi kendala untuk mencapai target tersebut.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur Hilman Kurnia Rahadian mengatakan, jika melihat jumlah data masyarakat yang sudah terekam e-KTP selama sebulan ini sebanyak 276.000 atau sekitar 18% dari 1.627.262 jiwa sebagai wajib KTP di Kabupaten Cianjur, diperkirakan sulit mengejar pencapaian target perekaman sebesar 90%. Apalagi untuk mengejar target tersebut tak didukung dengan maksimalnya peralatan yang ada.
“Kita hanya punya waktu sekitar 4 bulan lagi atau pada minggu ke dua bulan Oktober 2012 untuk mengejar target perekaman sebesar 90% sesuai surat edaran dari kemendagri. Hingga saat ini saja dari 1.627.262 wajib KTP baru tercapai 18% atau sekitar 276.000 orang. Kondisi ini terjadi karena berbagai kendala di lapangan, semisal alat perekaman yang terbatas. Idealnya Kabupaten Cianjur teralokasikan sebanyak 100 set, tapi kenyataannya hanya 64 set. Termasuk juga alat pemindai yang hanya satu set per kecamatan. Belum lagi ditambah dengan daya listrik yang tidak memadai. Apalagi saat ini kami tidak memiliki mobil dinas operasional lapangan untuk mendukung program pemerintah ini,” terang Hilman, Kamis (14/6/2012).
Menurut Hilman, kondisi ini memang cukup berat. Hilman pun mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar berbagai kekurangan peralatan pendukung program e-KTP ini bisa segera dipenuhi agar target 90% hingga minggu ke dua Oktober 2012 nanti bisa tercapai.
“Kita juga terus upayakan menyiasati berbagai kendala ini. Jika tak kita siasati, tentunya target program e-KTP ini tak akan tercapai sesuai target. Apalagi jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan target tak tercapai, maka program e-KTP akan menjadi tanggungjawab Pemkab Cianjur. Kondisi ini tentunya akan membutuhkan dana tak sedikit,” tegasnya.
Hilman menyebutkan, dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur, tingkat perekaman e-KTP yang tertinggi saat ini berada di Kecamatan Cugenang sebanyak 25.000 dari 80.211 jiwa. Disusul Kecamatan Cipanas dan Cikalongkulon lebih kurang 14.000. Sedangkan perekaman terendah, di antara di Kecamatan Pasirkuda yang hanya sebanyak 622 orang dari 21.805 orang wajib KTP, serta Kecamatan Cibinong sebanyak 1.813 orang.
“Saat ini, kami juga terkendala dengan tidak sesuainya jumlah blanko KK (kartu keluarga) dengan jumlah wajib KTP. Padahal, KK ini penting untuk menyesuai data warga dengan NIK (nomor induk kependudukan). Agar tidak menjadi kendala, kami sudah menyebarkan surat edaran ke setiap kecamatan agar membuat KK sementara yang disahkan camat,” pungkasnya.(Inilahjabar.com/KC06)
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur Hilman Kurnia Rahadian mengatakan, jika melihat jumlah data masyarakat yang sudah terekam e-KTP selama sebulan ini sebanyak 276.000 atau sekitar 18% dari 1.627.262 jiwa sebagai wajib KTP di Kabupaten Cianjur, diperkirakan sulit mengejar pencapaian target perekaman sebesar 90%. Apalagi untuk mengejar target tersebut tak didukung dengan maksimalnya peralatan yang ada.
“Kita hanya punya waktu sekitar 4 bulan lagi atau pada minggu ke dua bulan Oktober 2012 untuk mengejar target perekaman sebesar 90% sesuai surat edaran dari kemendagri. Hingga saat ini saja dari 1.627.262 wajib KTP baru tercapai 18% atau sekitar 276.000 orang. Kondisi ini terjadi karena berbagai kendala di lapangan, semisal alat perekaman yang terbatas. Idealnya Kabupaten Cianjur teralokasikan sebanyak 100 set, tapi kenyataannya hanya 64 set. Termasuk juga alat pemindai yang hanya satu set per kecamatan. Belum lagi ditambah dengan daya listrik yang tidak memadai. Apalagi saat ini kami tidak memiliki mobil dinas operasional lapangan untuk mendukung program pemerintah ini,” terang Hilman, Kamis (14/6/2012).
Menurut Hilman, kondisi ini memang cukup berat. Hilman pun mengaku terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar berbagai kekurangan peralatan pendukung program e-KTP ini bisa segera dipenuhi agar target 90% hingga minggu ke dua Oktober 2012 nanti bisa tercapai.
“Kita juga terus upayakan menyiasati berbagai kendala ini. Jika tak kita siasati, tentunya target program e-KTP ini tak akan tercapai sesuai target. Apalagi jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan target tak tercapai, maka program e-KTP akan menjadi tanggungjawab Pemkab Cianjur. Kondisi ini tentunya akan membutuhkan dana tak sedikit,” tegasnya.
Hilman menyebutkan, dari 32 kecamatan di Kabupaten Cianjur, tingkat perekaman e-KTP yang tertinggi saat ini berada di Kecamatan Cugenang sebanyak 25.000 dari 80.211 jiwa. Disusul Kecamatan Cipanas dan Cikalongkulon lebih kurang 14.000. Sedangkan perekaman terendah, di antara di Kecamatan Pasirkuda yang hanya sebanyak 622 orang dari 21.805 orang wajib KTP, serta Kecamatan Cibinong sebanyak 1.813 orang.
“Saat ini, kami juga terkendala dengan tidak sesuainya jumlah blanko KK (kartu keluarga) dengan jumlah wajib KTP. Padahal, KK ini penting untuk menyesuai data warga dengan NIK (nomor induk kependudukan). Agar tidak menjadi kendala, kami sudah menyebarkan surat edaran ke setiap kecamatan agar membuat KK sementara yang disahkan camat,” pungkasnya.(Inilahjabar.com/KC06)
