Iklan

iklan

Kawatir Program Tidak Bisa Berjalan, KPA Cianjur Ajukan Perubahan Anggaran Tambahan

Thursday, July 12, 2012 | 11:33:00 AM WIB Last Updated 2012-07-12T04:33:30Z
CIANJUR, (KC).- Kawatir program yang sudah direncanakan tidak berjalan akibat minimnya anggaran, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cianjur berupaya mengajukan anggaran tambahan ke Pemkab Cianjur. Sebelumnya KPA mendapatkan alokasi anggaran pada tahun 2012 ini sebesar Rp 25 juta dari ajuan Rp 500 juta.

Sekretaris KPA Kabupaten Cianjur, H. Hilman Kurnia mengakui, pihaknya tengah mengajukan anggaran tambahan untuk menunjang kegiatan dan program KPA. Ajuan perubahan anggaran disampaikan ke Pemkab Cianjur senilai Rp 75 juta. Pihaknya berharap Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh bisa mengabulkan apalagi bupati selaku Ketua KPA.

"Kami kawatir kalau tidak ada anggaran tambahan program penanggulangan HIV/AIDS di Cianjur tahun ini tidak akan berjalan sesuai rencana. Sehingga akan berdampak lebih luas. Penanggulangan HIV/AIDS ini bukan pekerjaan instan namun butuh proses panjang secara berkesinambungan. Karenanya, mustahil rasanya kita dapat bergerak leluasa dan optimal dengan anggaran yang ada saat ini sebesar Rp 25 juta," kata Hilam, Rabu (11/7).

Selain penambahan anggaran, pihaknya pun berharap, bupati dapat mengeluarkan kebijakan langsung terhadap seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) agar turut membantu mensosialisasikan permasalahan HIV/AIDS di Cianjur. Apalagi jika melihat sebagaimana tupoksi (tugas pokok dan fungsi) KPA Cianjur sendiri, posisi KPA hanya sebagat kordinator, sedangkan para pelaksanannya adalah masing-masing perangkat OPD dan lembaga lainnya.

"Sebenarnya anggaran yang kami miliki saat ini bisa cukup jika tupoksi bisa dijalankan. Tapi kenyataanya tidak demikian, kami kami seolah-olah sebagai pelaksana tunggal dari penanggulangan HIV/AIDS di Cianjur ini,” ujarnya.

Terpisah, Direktur Gerakan Penanggulangan Narkoba dan AIDS (GPNA) Cianjur-Sukabumi, Asep Mirda Yusup membandingkan nilai anggaran penanggulangan HIV/AIDS di Cianjur dengan daerah lainnya, semisal Kota Sukabumi dan Kota/Kab. Bogor sangat berbeda jauh. Untuk ketiga daerah tersebut, pemerintahnya menganggarkan dana untuk  penangggulangan HIV/AIDS sekitar Rp 500 juta. 

Dikatakan Asep, sebenarnya untuk kegiatan penanggulangan HIV/AIDS tidak harus mengandalkan APBD, namun bisa menggandeng para stakeholder maupun pihak swasta dengan memanfaatkan anggaran CSR (Corporate Social Responsibility). "Selama ini, program CSR lebih fokus kepada sarana fisik. Padahal, persoalan HIV/AIDS jauh lebih krusial. Selama ini saya melihat baik pemerintah maupun para stakeholder kurang begitu peduli dengan persoalan HIV/AIDS, pada hal ini bom waktu fenomena gunung es pada suatu daerah," katanya (KC-02)**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kawatir Program Tidak Bisa Berjalan, KPA Cianjur Ajukan Perubahan Anggaran Tambahan

Trending Now

Iklan

iklan