HEADLINE
---
deskripsi gambar

Ketua Komisi II DPRD Cianjur Susilawati: Ada Perbedaan Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Induk Dengan Pasar Ciranjang

Susilawati, SH, Ketua Komisi II DPRD Kab. Cianjur
CIANJUR, (KC).- Komisi II DPRD Cianjur, Rabu (18/7) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Cianjur dan Ciranjang. Hasil dari sidak untuk melihat harga sejumlah bahan pokok (sembako) tersebut hasilnya secara umum harganya mulai merangkak naik. Hanya saja ada perbedaan harga antara pasar Ciranjang dan tradisional.
"Harga dipasar Ciranjang masih relatif stabil, kalaupun mengalami kenaikan masih dibawah harga yang ada dipasar Induk Cianjur. Hampir semua harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Ketua Komisi II DPRD Cianjur, Susilawati, Rabu (18/7).
‎​Menurut Susi, menghadapi kenaikan harga yang sulit terelakkan tersebut, Pemkab Cianjur harus mengambil langkah selain harus tatap memastikan stock mencukupi segala kebutuhan untuk masyarakat terutama menghadapi ramadhan. "Selama puasa persoalan harga harus terus dipantau. Jangan smpai terjadi prbedaan-perbedaan harga yang cukup signifikan," kata Susi.
Pihaknya juga mengharapkan, agar Pemkab Cianjur dan intansi terkait menindak tegas para spekulan. "Yang menyebabkan harga menjadi tinggi biasanya spekulan, itu harus ditindak tegas," harapnya.
Sementara itu hasil laporan perminggu oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Cianjur, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Persentase kenaikan bervariasi mulai dari empat persen hingga 24 persen. Seperti minyak goreng curah, dari harga Rp10.500 per kg menjadi Rp11.000 per kg, cabe merah dari Rp28.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg, tomat dari Rp3.000 per kg menjadi Rp4.000 per kg.Sementara untuk daging ayam potong dan telur ayam kenaikan mencapai 10 persen.
Sebelumnya, harga jual daging ayam pada minggu pertama Juli 2012 mencapai Rp27.000 per kg, kini menjadi Rp30.000 per kg. Untuk telur ayam, dari Rp17.500 per kg menjadi Rp19.500. "Kenaikan cukup signifikat bila dilihat dari data Juni 2012. Untuk daging ayam semula Rp 24.750 per kg kini sudah diatas Rp 27 ribu dan telur ayam mencapai yang semula Rp16.150 per kg, saat ini sudah diatas Rp 19 ribu ketas per kg," kata Kasi Bina Distribusi Disperindag Kabupaten Cianjur Yudi Adi Nugroho saat ditemui dikantornya.
Menurut Yudi, kenaikan harga untuk beberapa komoditi kerap terjadi ketika menghadapi puasa, karena permintaan meningkat. Namun, untuk daging ayam dan telur ayam, lebih disebabkan karena harga bibit serta harga pakan yang meningkat. "Kalau harga daging disebebkan diprodusen penyebabnya. Kami juga terus melakukan pemantauan penyebab pasti kenaikan pada daging ayam dan juga telur ayam. Karena, kalau melihat distribusi, Cianjur itu surplus. Pengiriman untuk ke daerah lain, seperti Bandung, Sukabumi dan Bogor masih terus berjalan," tegasnya.
Selain terjadi kenaikan, perkembangan sebagian harga bahan pokok juga terlihat adanya penurunan. Seperti pada cabe rawit dari Rp14.000 per kg menjadi Rp12.000 per kg, wortel dari Rp3.500 per kg menjadi Rp3.000 per kg dan gula pasir dari Rp13.500 per kg menjadi Rp13.000 per kg. Sedangkan yang masih bertahan seperti daging sapi Rp68.000 per kg, beras Ir 64 kw 1 Rp8.000 per kg, beras Ir 64 kw 2 Rp7.000 per kg dan bawang putih Rp17.000 per kg.
Terkait dengan perkembangan harga bahan pokok, pihaknya telah merencanakan sejumlah langkah antisipasi bahkan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. "Kita lakukan pemantauan rutin seminggu sekali hingga sidak ke pasar," tegasnya (KC-02)**.
Post a Comment