CIANJUR, (KC),- Menjelang bulan Ramadhan, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, mulai merangkak naik. Kenaikan harga itu diperkirakan terus meningkat hingga Hari Raya Idul Fitri. Sekalipun musim panen segera tiba di wilayah Cianjur, namun situasi itu diperkirakan hanya mampu meredam kenaikan harga sebentar. Pasalnya, hama tanaman serta kekeringan telah menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Sejumlah pedagang, mengatakan, harga beras segon naik dari Rp 7.200 naik menjadi Rp 7.500 per kilogram. Sedangkan beras beras jenis IR 64 dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.800 perkilogram.
Sedangkan untuk beras ketan putih naik Rp 800 per kilogram dari Rp 8.200 menjadi Rp 9 ribu per kilogram. "Kenaikan harga beras sudah mulai dirasakan pekan lalu, meningkatnya sedikit demi sedikit. Diperkirakan kenaikan harga tersebut, akan terus terjadi hingga Lebaran mendatang," kata H Hadi (32) pedagang beras di Pasar Cipanas.
Dikatakannya, kenaikan harga beras di pasaran, karena adanya menjelang bulan suci Ramadhan, dan memasuki musim kemarau.
"Biasanya menjelang bulan puasa, kebutuhan masyarakat meningkat karena banyak yang membeli untuk stok setelah Lebaran," tambahnya.
Hj Euis, pemilik pengilingan padi di Kecamatan Karangtengah, Cianjur secara terpisah mengakui, kenaikan harga beras tersebut, terus merangkak naik, menjelang bulan puasa. Saat ini, pihaknya menjual Rp 6.900 per kilogram.
Musim kemarau, kata Euis, membuat petani tidak dapat menanami sawahnya dengan padi karena sulit mendapat air. Sehingga mereka mengganti dengan tanaman palawija. "Setelah panen raya padi, petani lebih memilih tanaman palawija, yang tidak membutuhkan banyak air. Kalau dipaksakan menanam padi pada musim kemarau ini, padi rentan diserang hama dan kualitas beras menurun," katanya.(KC06/Republika)***
Sejumlah pedagang, mengatakan, harga beras segon naik dari Rp 7.200 naik menjadi Rp 7.500 per kilogram. Sedangkan beras beras jenis IR 64 dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.800 perkilogram.
Sedangkan untuk beras ketan putih naik Rp 800 per kilogram dari Rp 8.200 menjadi Rp 9 ribu per kilogram. "Kenaikan harga beras sudah mulai dirasakan pekan lalu, meningkatnya sedikit demi sedikit. Diperkirakan kenaikan harga tersebut, akan terus terjadi hingga Lebaran mendatang," kata H Hadi (32) pedagang beras di Pasar Cipanas.
Dikatakannya, kenaikan harga beras di pasaran, karena adanya menjelang bulan suci Ramadhan, dan memasuki musim kemarau.
"Biasanya menjelang bulan puasa, kebutuhan masyarakat meningkat karena banyak yang membeli untuk stok setelah Lebaran," tambahnya.
Hj Euis, pemilik pengilingan padi di Kecamatan Karangtengah, Cianjur secara terpisah mengakui, kenaikan harga beras tersebut, terus merangkak naik, menjelang bulan puasa. Saat ini, pihaknya menjual Rp 6.900 per kilogram.
Musim kemarau, kata Euis, membuat petani tidak dapat menanami sawahnya dengan padi karena sulit mendapat air. Sehingga mereka mengganti dengan tanaman palawija. "Setelah panen raya padi, petani lebih memilih tanaman palawija, yang tidak membutuhkan banyak air. Kalau dipaksakan menanam padi pada musim kemarau ini, padi rentan diserang hama dan kualitas beras menurun," katanya.(KC06/Republika)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.