HEADLINE
---
deskripsi gambar

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, SRG Atasi Inflasi

CIANJUR,(KC).-Pemerintah saat ini sedang merancang Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai salah satu instrumen pengendali inflasi di berbagai daerah di Indonesia. Demikian diungkapkan Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan dalam kunjungannya ke SRG Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jum'at (6/7).
Menurut Gita, pemerintah saat ini sangat berkepentingan mengembangkan SRG diberbagai daerah agar dapat mengendalikan ketersediaan dan kelancaran distribusi komoditi pangan, sehingga tingkat inflasi juga dapat dijaga. SRG lanjut Gita, sangat bermanfaat bagi petani dalam upaya mendapatkan harga terbaik dengan menahan penjualan komoditas pada saat musim panen raya dimana harga komoditas cenderung rendah.
"Dengan sistem ini petani dapat melakukan tunda jual dengan menyimpan barangnya digudang, kemudian menjual pada saat harga komoditas membaik. Dengan demikian lambat laun petani tidak hanya sebagai petani produsen tetapi petani pebisnis yang dapat memprediksi kapan harus menahan atau menjual hasil produksinya dengan harga terbaik dengan keuntungan yang optimal," katanya.
Gita berharap, jika SRG tersebut telah membudaya disentra-sentra produksi di seluruh Indonesia, maka pemerintah dapat memanfaatkannya untuk memantau stok bahan kebutuhan pokok nasional, sekaligus untuk menetapkan berbagai kebijakan maupun sarana untuk pengendalian harga.
Secara terpisah, Kepala Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Syahrul R Sampurnajaya, mengatakan dalam rangka percepatan SRG, Bappebti telah melakukan upaya strategis diantaranya bekerjasama dengan 14 Pemda untuk membangun gudang flat di 14 Kabupaten di 11 propinsi dengan total kapasitas sekitar 21.000 ton. Selain itu juga telah membangun SW gudang SRFG di 34 Kabvupaten di 10 propinsi, membangun 11 gudang flat di 11 kabupaten dan melengkapi gudang-gudang yang telah dibangun dengan nesin pengering (dyer) serta kelengkapannya berupa Alat Uji Mutu Gabah (AUMG) dan komputer.
"Hingga saat ini resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 536 resi dengan komoditi yang disimpan digudang sebanyak 19.611 ton. Komoditi yang tersimpan digudang mencapai sekitar Rp 85,65 milyar. Total resi gudang yang dijaminkan kebank sebanyak 412 resi dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp 48,17 milyar," tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Himam Haris mengatakan, RSG Warungkondang mulai beroperasi sekitar September 2011 dengan kapasitas 1.000 ton. Pada setiap musim, masyarakat yang menyimpan padi di RSG selalu mengalami kenaikan. Dari data yang ada, pada musim panen 2012 sevelumnya mencapai 250 ton, saat ini mencapai 550 ton.

"Setiap musim memang mengalami kenaikan, kita akui SRG belum maksimal, masih perlu sosialisasi berkesinambungan, sehingga para petani bisa memilih SRG untuk menyimpan hasil panenya," kata Himam (KC-02)***.

Also Read:
Post a Comment
Close Ads