RT Di Pacet Heran, Dana Bansos 10 Juta Baru Cair 2 Juta
10:07:00 AM
CIANJUR,(KC),- Sedikitnya 314 kepala Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Pacet, Cianjur, Jabar, Selasa, baru menerima Rp2 juta dari dana hibah program Rp10 juta per RT yang seharusnya Rp5 juta pada pencairan tahap pertama.
Program bantuan tersebut diperuntukan bagi pemberdayaan di tingkat RT, meliputi sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta infrastruktur.
"Keseluruahanya kami terima Rp10 juta, namun untuk wilayah kami, hanya bisa dicairkan Rp 2 juta tahap pertama. Sedangkan sesuai aturan pencairan tahap pertama sebesar Rp 5 juta," kata salah seorang RT di wilayah Pacet.
Hal senada diungkapkan Sugeng, Ketua RW di kecamatan Pacet. Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan pengarahan dari ketua ARWT kecamatan Pacet, hanya bisa mencairkan dana hibah sebesar Rp2 juta.
“Anehnya dalam rekening tertulis dana masuk sebesar Rp5 juta, tapi pada kenyataannya hanya bisa dicairkan Rp 2 juta, ini berdasarkan arahan dari ketua ARWT kecamatan Pacet, Dengan alasan untuk tertib administrasi dan untuk memerpudah pembuatan LPJ,” ucapnya dengan nada bingung.
Pihaknya merasa aneh dengan sistim pencairan yang memmbuat sejumlah ketua RT dan RW, harus mengeluarkan biaya ekstra, guna pencairan kedua, ditambah memakan waktu yang lama karena panjangnya antrian pencairan.
“Dalam rapat pertama ditingkat RT sudah merencanakan alokasi uang tersebut sebesar Rp 5 juta. Namun dana yang kami terima hanya Rp 2 juta, sehingga rencana tersebut terancam batal karena sudah masuk ke dalam program,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua ARWT Kecamatan Pacet, Deden Ihkwanudin, menjelaskan pihaknya mengarahkan seluruh ketua RT di kecamatan Pacet, untuk mencairkan dana hibah 10 juta tersebut seminimal mungkin.
“Kita mengarahkan para RT, untuk mencairkan dana sebesar Rp2 juta, dana tersebut, diutamakan untuk dipakai di bidang pendidikan, karena saat ini banyak warga yang sangat memerlukan untuk biaya sekolah,”katanya singkat.(KC06/Inilahjabar)
Program bantuan tersebut diperuntukan bagi pemberdayaan di tingkat RT, meliputi sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, serta infrastruktur.
"Keseluruahanya kami terima Rp10 juta, namun untuk wilayah kami, hanya bisa dicairkan Rp 2 juta tahap pertama. Sedangkan sesuai aturan pencairan tahap pertama sebesar Rp 5 juta," kata salah seorang RT di wilayah Pacet.
Hal senada diungkapkan Sugeng, Ketua RW di kecamatan Pacet. Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan pengarahan dari ketua ARWT kecamatan Pacet, hanya bisa mencairkan dana hibah sebesar Rp2 juta.
“Anehnya dalam rekening tertulis dana masuk sebesar Rp5 juta, tapi pada kenyataannya hanya bisa dicairkan Rp 2 juta, ini berdasarkan arahan dari ketua ARWT kecamatan Pacet, Dengan alasan untuk tertib administrasi dan untuk memerpudah pembuatan LPJ,” ucapnya dengan nada bingung.
Pihaknya merasa aneh dengan sistim pencairan yang memmbuat sejumlah ketua RT dan RW, harus mengeluarkan biaya ekstra, guna pencairan kedua, ditambah memakan waktu yang lama karena panjangnya antrian pencairan.
“Dalam rapat pertama ditingkat RT sudah merencanakan alokasi uang tersebut sebesar Rp 5 juta. Namun dana yang kami terima hanya Rp 2 juta, sehingga rencana tersebut terancam batal karena sudah masuk ke dalam program,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua ARWT Kecamatan Pacet, Deden Ihkwanudin, menjelaskan pihaknya mengarahkan seluruh ketua RT di kecamatan Pacet, untuk mencairkan dana hibah 10 juta tersebut seminimal mungkin.
“Kita mengarahkan para RT, untuk mencairkan dana sebesar Rp2 juta, dana tersebut, diutamakan untuk dipakai di bidang pendidikan, karena saat ini banyak warga yang sangat memerlukan untuk biaya sekolah,”katanya singkat.(KC06/Inilahjabar)