HEADLINE
---
deskripsi gambar

Tingkat Kehadiran PNS di Lingkungan Pemkab Cianjur Pada Hari Kerja Pertama Saat Puasa Capai 60 %, di Kemenag Berjalan Normal

Ilustrasi 
CIANJUR, (KC).- Tingkat kehadiran Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada hari pertama masuk kerja pada bulan ramadhan, Senin (23/7) dilingkungan Pemkab Cianjur hanya mencapai 60 %. Sisanya 40 % lagi bolos kerja. Hal itu didasarkan pada pemantauan tingkat kehadiran PNS dimasing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cianjur, Yanto Hartono mengatakan, ketidak hadiran para PNS dihari pertama masuk kerja pada saat bulan puasa kemungkinan besar dikarenakan masih menyesuaikan dengan hari biasanya.

"Sampai saat ini kita belum memberikan sanksi atas ketidak hadiranya. Atau lebih tepatnya untuk hari pertama ini kita masih memberikan toleransi, tapi selanjutnya tentu kita akan memberikan tindakan tegas. Meski demikian absensi harus tetap berlaku," kata Yanto diruang kerjanya, Senin (23/7).

Termasuk juga jika PNS tidak mengikuti apel pagi apalagi masuk tanpa alasan. Yanto menegaskan PNS tersebut akan dipanggil untuk dimintai keterangannya. Hasil dari keterangan itu akan menjadi dasar untuk dikenakan sanksi. "Kalau demikian bisa saja sanksinya diskorsing, hingga sampai penurunan jabatan," tegas Yanto yang sempat berkeliling ke sejumlah OPD untuk memantau langsung tingkat kehadiran PNS di hari pertama masuk kerja.

Hasil dari pemantaun tersebit, kata Yanto, tingkat kehadiran PNS pada hari pertama bekerja saat bulan puasa mencapai kisaran 60%. "Hasil ini setelah saya juga konfirmasi ke setiap OPD mengenai tingkat kehadiran. Dari keterangannya, memang masih ada pegawai yang mudik munggahan. Tapi saya yakin, besok tingkat kehadiran akan normal seperti biasanya. Apalagi absensi tetap berlaku," tegasnya.

Kondisi berbalik terlihat di lingkungan Kementerian Agama Cianjur. Seluruh seksi dan bagian, rata-rata pegawainya masuk seperti biasa. "Sebenarnya tidak ada korelasinya antara puasa dan kemalasan. Kalaupun ada yang malas, itu hanya penyesuaian karena perubahan kebiasaan seperti makan, minum, ibadah, dan tidur setiap individu yang kian intensif. Padahal jika mau memanfaatkan, bulan ramadan ini dapat menjadi kesempatan meningkatkan kualitas ibadah," kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cianjur, Abu Bakar Sidik terpisah (KC-02)**
Also Read:
1 comment
  1. Anonymous
    July 24, 2012 at 4:19 AM
    Semoga menjadi bahan masukan untuk dievaluasi bagi para pemangku kepentingan.
Close Ads