CIANJUR,(KC),- Seorang tenaga kerja wanita, Yanah, 42 tahun, warga Kampung Pasirbatu, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hilang kontak selama 22 tahun. Orang tuanya, pasangan Maja bin Misa, 65 tahun, dan Kobtiah binti Cece, 60 tahun, telah melaporkan kasus tersebut ke kantor kepala desa setempat.
Yanah berangkat ke Malaysia pada 1990 atau setelah melahirkan anaknya, Rusmana, yang kini berusia 22 tahun. Dia berangkat dengan Jajang, 65 tahun, dan Aton, 60 tahun, warga Desa Warungbitung, Kecamatan Campaka, yang hingga kini juga tidak diketahui keberadaannya. Yanah berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk merantau ke Negeri Jiran.
“Waktu pamit bilangnya mau usaha ke Malaysia karena diajak temannya. Saya memberikan izin karena tidak berpikir yang aneh-aneh, soalnya dia sendiri kan sudah punya anak,” kata Maja di Cianjur, Jumat, 6 Juli 2012.
Menurut Maja, pihak keluarga sempat mendapat kabar keberadaan Yanah di Malaysia yang disampaikan pihak sponsor. Tapi, setelah itu, mereka tak bisa lagi menghubungi sponsor. Yanah juga tidak menyisakan satu pun dokumen yang tersedia, bahkan foto pun tidak ada. “Hanya rapor dia semasa duduk di SD yang tersisa. Saya berharap Yanah bisa pulang, " ujarnya.
Kepala Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Desa Cimanggu, Effendi, membenarkan telah menerima pengaduan dari pihak keluarga. Walaupun tidak bersifat resmi karena korban diberangkatkan tanpa pemberitahuan kepada pihak desa. “Saat itu saya menjabat sebagai Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan Desa Cimanggu. Yanah dilaporkan hilang lima tahun," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mencoba menelusuri jejak Yanah melalui sponsor, tapi tak berhasil karena sponsor tersebut telah meninggal. Pihak desa sama sekali tidak memiliki dokumen untuk menelusuri jejak Yanah.
"Saat ini tercatat 307 TKI asal Desa Cimanggu yang bekerja di luar negeri, tapi data Yanah tidak tercatat di sini," katanya. Dari 23 TKI yang pulang juga tidak ada nama Yanah. "Kami tidak tahu dia diberangkatkan ke Malaysia lewat PJTKI mana.” (Tempo/KC06)***
Yanah berangkat ke Malaysia pada 1990 atau setelah melahirkan anaknya, Rusmana, yang kini berusia 22 tahun. Dia berangkat dengan Jajang, 65 tahun, dan Aton, 60 tahun, warga Desa Warungbitung, Kecamatan Campaka, yang hingga kini juga tidak diketahui keberadaannya. Yanah berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk merantau ke Negeri Jiran.
“Waktu pamit bilangnya mau usaha ke Malaysia karena diajak temannya. Saya memberikan izin karena tidak berpikir yang aneh-aneh, soalnya dia sendiri kan sudah punya anak,” kata Maja di Cianjur, Jumat, 6 Juli 2012.
Menurut Maja, pihak keluarga sempat mendapat kabar keberadaan Yanah di Malaysia yang disampaikan pihak sponsor. Tapi, setelah itu, mereka tak bisa lagi menghubungi sponsor. Yanah juga tidak menyisakan satu pun dokumen yang tersedia, bahkan foto pun tidak ada. “Hanya rapor dia semasa duduk di SD yang tersisa. Saya berharap Yanah bisa pulang, " ujarnya.
Kepala Urusan Ketenteraman dan Ketertiban Desa Cimanggu, Effendi, membenarkan telah menerima pengaduan dari pihak keluarga. Walaupun tidak bersifat resmi karena korban diberangkatkan tanpa pemberitahuan kepada pihak desa. “Saat itu saya menjabat sebagai Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan Desa Cimanggu. Yanah dilaporkan hilang lima tahun," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mencoba menelusuri jejak Yanah melalui sponsor, tapi tak berhasil karena sponsor tersebut telah meninggal. Pihak desa sama sekali tidak memiliki dokumen untuk menelusuri jejak Yanah.
"Saat ini tercatat 307 TKI asal Desa Cimanggu yang bekerja di luar negeri, tapi data Yanah tidak tercatat di sini," katanya. Dari 23 TKI yang pulang juga tidak ada nama Yanah. "Kami tidak tahu dia diberangkatkan ke Malaysia lewat PJTKI mana.” (Tempo/KC06)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.