BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

1.325 Aparat Gabungan Amankan Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriyah



CIANJUR, (KC).- Dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya Tahun 2012, sekitar 1.325 aparat gabungan dari TNI/Polri dan berbagai elemen masyarakat mengikuti gelar pasukan yang dilaksanakan di halaman Mapolres Cianjur Jl. KH. Abdulah bin Nuh, Desa Nagrak, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Jum'at (10/8/2012).

Pada kesempatan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2012 tersebut, Kapolres Cianjur AKBP H. Agustri Heryanto berkenan membacakan amanat dari Kapolri Jendral Pol. Timur Pradopo yang isinya bahwa sesuai hasil analisis data pada lebaran tahun lalu, diperkirakan jumlah masyarakat yang akan melakukan mudik dengan menggunakan angkutan darat sebanyak 5,6 juta jiwa.

Sementara yang menggunakan angkutan sungai danau dan pelabuhan (ASDP) sebanyak 3,4 juta jiwa, menggunakan angkutan laut 1,5 juta jiwa dan angkutan udara 3,3 juta jiwa. Sedangkan pemudik yang diperkirakan menggunakan jasa kereta api, berdasarkan data dan informasi dari kementerian perhubungan, diasumsikan akan turun cukup signifikan, karena tahun ini telah dilakukan batasan maksimum (load factor) lebih dari 150 %.

Meningkatnya masyarakat pemudik dalam jumlah yang sangat besar tersebut, telah menimbulkan beberapa permasalahan, salah satunya adalah keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lantas. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi dari tahun ke tahun, beberapa faktor penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas diantaranya adalah peningkatan volume kendaraan yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan, penyempitan jalan, perbaikan ruas jalan serta aktivitas pasar tumpah hingga mengambil badan jalan, dan kurang disiplinnya pengguna jalan.

Selain permasalahan lalu lintas sebagaimana tersebut di atas, situasi pada saat menjelang hari raya juga berpotensi meningkatkan gangguan kriminalitas, baik secara kuantitas maupun kualitas, seperti kejahatan jalanan (street crime), pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan kekerasan menggunakan senjata api, pencurian di rumah kosong yang ditinggalkan oleh pemudik serta kejahatan konvensional lainnya yang cukup meresahkan, sehingga perlu mendapat perhatian bersama.

Begitu juga dengan potensi aksi anarkisme dan terorisme yang beberapa waktu lalu selalu mewarnai lembaran kamtibmas di tanah air, masih menjadi ancaman yang perlu mendapatkan atensi kita semua. "Menghadapi dinamika yang seperti itu, tentu menuntut tampilan kinerja polri lebih optimal untuk bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat dan instansi terkait lainnya, merumuskan langkah–langkah inovatif dan cara bertindak yang efektif guna mengatasi berbagai potensi kerawanan yang terjadi," kata Kapolri dalam sambutanya.

Selanjutnya guna lebih memberi arah dalam pengambilan keputusan yang dapat diintegrasikan dengan strategi pada pelaksanaan operasi “Ketupat 2012” ini, Polri telah menentukan target operasi yang harus dicapai sebagai indikator keberhasilan kegiatan, diantaranya kelancaran lalu lintas terutama pada trouble spot yaitu titik rawan macet di seluruh jalur utama harus lebih baik dari tahun sebelumnya.

Selain itu angka kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia dapat berkurang dari tahun sebelumnya. Jumlah pelangaran lalu lintas khususnya para pengguna sepeda motor dan angkutan umum/bus akap dapat ditekan,terciptanya kondisi kamtibmas yang kondusif, ditandai dengan kejadian kriminalitas yang menurun serta dapat dikendalikan.

"Sebisa mungkin agar dapat mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman aksi terorisme, mengingat beberapa tersangka masih berstatus DPO," katanya (KC-02)**.


Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.