HEADLINE
---
deskripsi gambar

BPBD Cianjur Belum Punya Data Kekeringan, Baru Kirim Surat ke Kecamatan



Asep Ahmad Suhara, Kepala BPBD Kab. Cianjur
CIANJUR, (KC).- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur hingga Kamis (8/8/2012) belum memiliki data daerah yang terkena dampak kekeringan. Untuk mendapatkan data tersebut, pihak BPBD mengaku telah mengirimkan ke setiap kecamatan untuk memberikan laporan kekeringan dan dampaknya agar bisa segera mendapatkan penanganan.

"Kita sudah sampaikan surat ke setiap camat untuk memberikan laporan diwilayahnya masing-masing. Tapi sampai saat ini kami belum menerima laporanya, sehingga kami belum bisa menyebutkan berapa daerah di Cianjur yang terkena dampak kekeringan," kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Achmad Suhara.

Dikatakan Asep, dengan adanya data dampak kekeringan bisa diketahui daerah mana saja yang kondisi ringan, sedang dan parah untuk segera ditangani. "Ini penting sebab kita bisa mengetahui daerah mana saja yang segera harus ditangani, misaalnya kalau daerah itu kekeringan air irigasi, bisa segera dibantu dengan pompa air dan lainya," kata Asep.

Dengan belum adanya data mengenai daerah yang terkena dampak kekeringan, pihaknya belum bisa mengambil langkah-langah dilapangan. Yang bisa dilaukan adalah dengan meminta data baru bisa dilaukan upaya penanganan.

"Kita menunggu datanya dulu dari piha kecamatan, karena camat merupakan orang yang tahu kondisi wilayahnya. Kita berupaya jemput bola dengan meminta laporan, karena sampai saat ini belum ada yang mau melaporkan kondisi daerahnya sendiri akibat dampak musim kemarau ini," tegasnya.

Siti Hasilh (35) seorang warga Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, mengaku beberapa sumur warga didaerahnya sudah mulai mengering. Untuk memenuhi kebutuhan minum, banyak waarga yang meminta ke sumur warga lainya yang masih ada sumber air.

"Dirumah saya sendiri sumur air yang pada kemarau sebelumnya tidak pernah telat atau kering, saat ini sudah jauh berkurang. Banyak sumur warga yang suda mengering, untungnya di kampung kami ada saluran air bersih, jadi ada cadangan. Sayangnya airnya suka keruh bahkan tida jarang telat," kata Siti ditemui terpisa (KC-02)**.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads