BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Dua Orang Penyuluh Kehutanan Cianjur Dapat Penghargaan Dari Presiden SBY

CIANJUR, (KC).- Prestasi membanggakan diukir dua orang asal Cianjur dalam Lomba Penghijauan Konservasi Alam (PKA) tingkat nasional yang digelar bersamaan peringatan Hari Ulang Taun (HUT) RI ke 67 silam. Lomba tersebut mengambil kategori kecil menanam dan besar memanen serta desa peduli hutan.

Setidaknya dua warga Cianjur tersebut seorang tercatat sebagai penyuluh kehutanan swadaya masyarakat dan seorang lagi merupakan penyuluh kehutanan yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Kabupaten Cianjur.

Kedua penyuluh yang mendapatkan prestasi tingkat nasiona tersebut adalah Jujah (Penyuluh PNS dari Hutbun Cianjur) dan Hilman penyuluh kehutanan dari masyarakat warga Kecamatan Sukanagara Cianjur selatan.

Jujah sebelumnya menyabet penyuluh kehutanan terbaik tingkat Jawa Barat dan setelah ikut dalam tingkat nasional yang penghargaanya diberikan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada HUT Proklamasi 17 Agustus di Istana Negara itu menduduki rengking ke tigas secara nasional.

Sementara Hilman yang dikenal sebagai penyuluh kehutanan swadaya masyarakat tersebut mendapatkan penghargaan dari Presiden SBY setelah kerja kerasnya berhasil menghijaukan sekitar 800 hektar lahan tidur di wilayah Sukanagara dengan menyerap tenaga kerja sekitar 1.000 orang.

Prestasi Hilman tersebut terbilang luar biasa. Berangkat sejak tahun 1999, Hilman mulai membina masyarakat untuk melestarikan hutan di wilayah tempat tinggalnya. Hingga saat ini setidaknya 800 hektar lahan yang tadinya gundul sudah menghijau berkat keuletanya.

"Kalau Jujah merupakan penyuluh teladan dalam pelestarian hutan sumber air dan pemberdayaan masyarakat. Dia bisa mengembangkan cuka kayu, bisa menjadi unggulan pupuk organik untuk tanaman unggulan pertanian seperti padi dan sayuran," kata Kepala Dinas Hutbun Kabupaten Cianjur, Moch Ginanjar, Rabu (23/8/2012).

Saat ini PNS yang bertugas di wilayah Kecamatan Bojongpicung itu tengah melakukan pengembangan dengan memnfaatkan cuka kayu menjadi demplot dan bisa dimanfaatkan sebaga pupuk petani dan akan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Holtikultura. "Karyanya tengah diujicobakan dengan sebuah perusahaan dari Jepang untuk jenis tanaman anggrek, hasilnya sangat mengagumkan sangat bagus," tegas Ginanjar.

Sementara itu untuk menindak lanjuti hasil dari yang telah diperbuat Hilman, Dishutbun merancang segeara membentuk PKSM (Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat) di 32 kecamatan dan dibawah kendali Central Penyuluh Kehutanan Pedesaan (CPKP).

"Saat ini sudah berlangsung pembentukannya dari 354 desa di Cianjur sudah ada 348 desa yang terbentuk PKSM. PKSM yag berprestasi akan diperhatikan, reward punishment, lomba kelompok untuk memotivasi mereka," tegas Ginanjar (KC-02)**.





Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.