HEADLINE
---
deskripsi gambar

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo: Beberapa Jalur Mudik Minim PJU, Pemudik Dihimbau Agar Hati-Hati



Kasatlantas Polres Cianjur AKP Sudewo
CIANJUR, (KC).- Sejumlah jalan alternatif dan utama yang diprediksi akan dilalui para pemudik yang melewati wilayah Cianjur minim lampu penerangan jalan umum (PJU). Hal itu harus diwaspadai oleh para pemudik, terutama yang menggunakan kendaraan roda dua.

Kapolres Cianjur AKBP Agustri Heryanto melalui Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Sudewo membenarkan, minimnya lampu PJU disejumlah titik jalur alternatif dan jalur utama. Pihaknya mengaku sudah mengusulkan ke Pemda Cianjur melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika untuk menambah lampu PJU.

"Kami sudah sampaikan kepada pihak Dishub, tapi katanya masih dalam proses. Kelihatannya sampai arus mudik ini terjadi, ususlan lampu PJU itu belum bisa terealisasi. Ini memang menjadi salah satu persoalan, apalagi daerah tersebut merupakan jalur yang rawan terjadi kecelakaan," kata AKP Sudewo, Sabtu (4/8).

Beberapa jalan yang minim adanya PJU seperti didaerah Ciloto Kecamatan Cipanas, daerah Tapal Kuda, Kecamatan Cugenang, daerah Gekbrong dan jalan Cibeet Cikalongkulon. "Daerah-daerah itu merupakan daerah yang rawan terjadi kecelakaan. Para pengendara harus ekstra hati-hati, selain kondisi gelap ada beberapa bagian jalan yang tidaak rata dan itu membahayakan," katanya.

Bagi para pengguna jalur Cianjur saat arus mudik terjadi, ada beberapa jalan alternatif yang bisa dilalui bila terjadi kepadatan di jalur utama antara Puncak-Cipanas. Beberapa jalur alternatif yang telah disiapkan untuk mengurai kepadatan bila terjadi di jalur utama diantara jalan Hanjawar Pacet.

"Jalur aternatif yang bisa dilalui saat jalur utama padat seperti Hanjawar sampai dengan pegadean Pacet untuk mengakomodir kemacetan di Ciapanas. Bila terjadi kemacetan di Puncak kita lakukan koordinasi dengan Bogor dengan pengalihan arus dari bandung - Jakarta lewat Cikalongkulon dan di jalan Pramuka dibuat plakat arah," katanya.

Selain itu bila terjadi kepadatan arus di jalur utama, bisa menggunakan arah dari Jakarta dialihkan ke Sukabumi. "Jalur alternatif kondisi jalannya cukup bagus, hanya saja jalan di K.H. Abdullah bin Nuh yang kurang bagus dan saat ini masih dalam perbaikan. Mudah-mudahan pas arus mudik sudah kelar dan bisa dilalui," tegasnya.

Pihaknya memprediksikan, untuk arus mudik yang melewati jalur Cianjur diperkirakan akan mengalami puncaknya pada H-3 lebaran. Sedangkan lonjakan akan terjadi pada hari H lebaran Idul Fitri hingga H+7 lebaran. "Selain kita menangani arus mudik dan balik, kita juga menangani arus wisata. Biasanya setelah hari lebaran, masyarakat banyak yang memadati kawasan wisata seperti Cibodas, Kota Bunga, Taman Bunga Nusantara setelah mereka berpuasa," kata Sudewo.

Sementara itu kemacetan arus lalu lintas diprediksi akan terjadi dibeberapa titik seperti di perempatan Cibodas, depan pasar Cipanas, depan pasar Muka dan depan Pasar Ciranjang. Di tempat-tempat rawan macet tersebut jumlah personel lalu lintas akan ditambah untuk mengurai kemacetan.

Sementara itu Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cianjur memprediksikan jalur mudik Puncak-Cianjur bakal dipadati kendaraan saat arus mudik jelang Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah/2012 Masehi. Perkiraan kepadatan volume kendaraan diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10 persen, dibandingkan volume kendaraan tahun sebelumnya.

Kepala Dishubkominfo Kabupaten Cianjur Aban Sobandi mengatakan, perkiraan kenaikan volume kendaraan pemudik yang melintas di jalur Puncak-Cianjur didasarkan dengan angka pada tahun sebelumnya yang cenderung tiap tahun mengalami kenaikan. "Tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas di jalur Puncak-Cianjur mencapai lebih kurang 655.000 unit kendaraan berbagai jenis," kata Aban saat dihubungi terpisah.

Melihat jumlah tersebut dimungkinkan, arus kendaraan pemudik yang melewati Puncak Cianjur akan mengalami peningkatan. "Sebagian besar kendaraan pemudik yang melintas didominasi kendaraan roda dua. Tahun ini jumlahnya diperkirakan akan lebih meningkat lagi dan tetap masih didominasi dengan kendaraan roda dua," kata Aban.

Melihat kondisi tersebut pihaknya saat ini tengah memprioritaskan melakukan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sepanjang jalur Puncak-Cianjur. “Kita sudah siap dengan sarana dan pra sarana menjelang arus mudik lebaran nanti. Kita akan upayakan penambahan rambu-rambu lalu lintas dibeberapa titik yang kami pandang perlu untuk ditambah," katanya.

Sementara itu, bagi kendaraan angkutan umum yang ada di Cianjur Dishub mewajibkan untuk dilakukan pemeriksaan uji wajib. Hal itu sebagai langkah antisipasi menghadapi angkutan lebaran yang digunakan untuk mengangkut penumpang. "Ini kaitannya dengan arus mudik dan balik yang akan terjadi pada H-7 dan H+7 lebaran," kata Aban didampingi Kepala Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Sandi Zaini Ibrahim.

Salah satu tujuan uji kelaikan kendaraan untuk meningkatkan keselamatan para penumpang. Dengan demikian diharapkan bagi pemudik maupun awak kendaraan tetap selamat. Awak kendaraan juga harus melengkapi kendaraannya dengan alat keselamatan seperti pemadam kebakaran kendaraan, palu pemecah dan alat lain yang merupakan fasilitas untuk keselamatan di kendaraan. "Kondisi itu khusus kendaraan yang menggunakan AC," tegasnya.

Dikatakan Aban, untuk kendaraan umum bus lintas Bandung-Jakarta tidak dilakukan uji karena kendaraan tersebut dipastikan telah diuji didaerah asalnya. "Kita fokuskan bagi kendaraan umum yang ada di Cianjur saja. Kita periksa kendaraan yang berangkat dari Cianjur saja untuk mengetahui kelayakannya selama angkutan lebaran," katanya (KC-02)**.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads