HEADLINE
---
deskripsi gambar

Warga Cianjur Selatan Mengaku Tertipu Ratusan Juta RupiahOleh Perusahaan Investasi di Rancabali



ilustrasi
CIANJUR, (KC).- TAWARAN menyimpan uang dengan bunga tinggi, imbal hasil yang besar sering menggiurkan masyarakat. Dengan dalih investasi, mereka membuat promo yang mengesankan sehingga tak sedikit yang terbuai dan luluh. Dengan janji pengembalian yang cepat dengan nilai berlipat-lipat, akhirnya banyak masyarakat yang menyimpan dananya.

Satu dua bulan, return (pengembalian) dana plus bunga biasanya lancar mengalir ke rekening nasabah. Namun nasabah menjadi kecele ketika bulan-bulan berikutnya tak ada dana yang masuk. Tak hanya itu, pengelola investasi pun sulit dihubungi bahkan kantornya tutup. Alhasil nasabah merasa tertipu dengan paket investasi yang ditawarkan.

Seperti yang menimpa puluhan warga Cianjur selatan. Mereka tergiur ajakan berinvestasi dalam paket-paket yang sudah disiapkan oleh PT. PJM yang beralamatkan di komplek perumahan Rancabali Cianjur. Para nasabah tersebut mengaku telah menyetor sejumlah uang dan dijanjikan akan dikembalikan dalam masa hari kerja 100 hari dengan ditambah keuntungan yang menjanjikan.

Namun kenyataanya, janji yang diberikan pihak perusahaan tersebut hanya bualan belaka. Sampai waktu 100 hari kerja lewat, jangankan keuntungan yang diberikan, uang modal yang disetorkan ke pihak perusahaan juga belum seluruhnya dikembalikan. Kesal atas tindakan perusahaan PT. PJM, para korban rencananya hari ini, Kamis (2/8/2012) akan melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Mapolres Cianjur.

Menurut Asep Saepul Jaman (40) warga Kawah Randu RT 02/RW 01, Desa Sukamahi, Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur yang juga merupakan salah satu korban. Program investasi yang ditawarkan PT. PJM tersebut awalnya sangat menjanjikan dengan perhitungan yang realistis. Perusahaan menawarkan program dengan berbagai paket investasi seperti paket Rp 10 juta dan paket 15 juta.

Merasa tertarik dengan investasi tersebut, pihaknya menyetorkan dana yang dimiliki dengan harapan akan kembali dalam waktu singkat dengan ditambah keuntungan yang menjanjikan. Namun ternyata setelah lewat waktu yang dijanjikan, jangakan keuntungan, modal yang disetor saja tidak kembali. Ketika pihak perusahaan diminta pertanggungjawaban selalu memberikan alasan yang tidak dimengerti.

"Investasi itu ditanam sejak akhir Desember 2011, hingga saat ini belum ada penyelesaian. Saya saja menyetorkan dana mencapai Rp 53 juta, belum warga lainya. Banyak diantaranya juga guru-guru. Kalu ditotal diwilayah Cianjur selatan saja jumlahnya mencapai Rp 250 juta lebih," kata Asep.

Pihaknya mengaku sudah berulangkali menanyakan ke pihak perusahaan, tapi selalu dipingpong kesana kemari. "Saya yakin ini modus, makanya kami sepakat hari ini akan melaporkan peristiwa yang menimpa saya dan warga ke Mapolres. Mudah-mudahan saja polisi bisa bertindak cepat, dalam menanganinya," tegasnya (KC-02)**.
Also Read:
Post a Comment
Close Ads