Akibat Kekeringan, Ribuan Hektar Sawah Dibiarkan Terlantar
5:39:00 AM
sawah kering korantang |
CIANJUR, (KC).- Akibat kekeringan panjang dan sulitnya mendapatkan sumber air, ribuan hekrare sawah di Kabupaten Cianjur kini tak dapat ditanami untuk sementara waktu. Sawah-sawah tersebut sementara waktu dibiarkan kering kerontang.
Berdasarkan data di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur, dari 3.181 hektare luas sawah yang ada, saat ini hanya 1.494 hektare yang masih dapat ditanami.
"Ini dikarenakan sejumlah sungai juga mengalami penurunan muka air dan debit karena musim kemarau, sehingga sejumlah titik irigasi yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan petani," ucap Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi PSDAP Cianjur Bambang Sudrajat.
Meskipun demikian, Bambang mengatakan tidak seluruhnya sungai mengalami penurunan debit air. Masih ada beberapa sungai besar, seperti yang ada di Cikalongkulon tidak mengalami penurunan secara drastis.
"Jika petani menerapkan pola tanam yang dianjurkan pemerintah, yakni padi, padi, palawija. Pemanfaatan lahan masih dapat dilakukan, sehingga petani masih bisa mendapat hasil, paling tidak untuk diri mereka sendiri,” katanya.
Sementara itu, data dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Kab. Cianjur, akibat kekeringan sedikitnya 987 hektare areal pesawahan di 18 wilayah kecamatan terkena dampaknya, mulai dari kategori rusak ringan sebanyak 424 hektare, rusak sedang seluas 275 hektare, rusak berat seluas 189 hektare, dan gagal panen atau puso seluas 99 hektare.
"Beberapa di antara hingga kini masih melakukan penundaan masa tanam. Sebenarnya, jika para petani mengikuti pola tanam sesuai arahan yakni menanam palawija bukan padi saat ini, tentu tidak akan terdampak signifikan," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kab.Cianjur, Sudrajat Laksana
Dari target 811.286 ton Gabah Kering Panen (GKP) tahun ini, kata Sudrajat, diperkirakan turun 1,09 persen. Produksi padi sejak Januari hingga Juli mencapai 620.679 ton GKP.
"Capaian tersebut berasal dari luas lahan 83.390 hektare. Sedangkan realisasi tanam dari waktu yang sama, sebanyak 122.626 hektare," tuturnya (KC-02/wk)**.
Berdasarkan data di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cianjur, dari 3.181 hektare luas sawah yang ada, saat ini hanya 1.494 hektare yang masih dapat ditanami.
"Ini dikarenakan sejumlah sungai juga mengalami penurunan muka air dan debit karena musim kemarau, sehingga sejumlah titik irigasi yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan petani," ucap Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Irigasi PSDAP Cianjur Bambang Sudrajat.
Meskipun demikian, Bambang mengatakan tidak seluruhnya sungai mengalami penurunan debit air. Masih ada beberapa sungai besar, seperti yang ada di Cikalongkulon tidak mengalami penurunan secara drastis.
"Jika petani menerapkan pola tanam yang dianjurkan pemerintah, yakni padi, padi, palawija. Pemanfaatan lahan masih dapat dilakukan, sehingga petani masih bisa mendapat hasil, paling tidak untuk diri mereka sendiri,” katanya.
Sementara itu, data dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Kab. Cianjur, akibat kekeringan sedikitnya 987 hektare areal pesawahan di 18 wilayah kecamatan terkena dampaknya, mulai dari kategori rusak ringan sebanyak 424 hektare, rusak sedang seluas 275 hektare, rusak berat seluas 189 hektare, dan gagal panen atau puso seluas 99 hektare.
"Beberapa di antara hingga kini masih melakukan penundaan masa tanam. Sebenarnya, jika para petani mengikuti pola tanam sesuai arahan yakni menanam palawija bukan padi saat ini, tentu tidak akan terdampak signifikan," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kab.Cianjur, Sudrajat Laksana
Dari target 811.286 ton Gabah Kering Panen (GKP) tahun ini, kata Sudrajat, diperkirakan turun 1,09 persen. Produksi padi sejak Januari hingga Juli mencapai 620.679 ton GKP.
"Capaian tersebut berasal dari luas lahan 83.390 hektare. Sedangkan realisasi tanam dari waktu yang sama, sebanyak 122.626 hektare," tuturnya (KC-02/wk)**.