.gif "ADVERTISE")
Angka AKI/AKB di Cianjur Masih Relatif Tinggi
5:37:00 AM
 |
| Rahmat Chotimin |
CIANJUR, (KC).- Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang kondisi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) relatif masih tergolong tinggi. Dari 100.000 ibu melahirkan, 390 perempuan di antaranya meninggal karena melahirkan.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Cianjur Rahmat Chotimin membenarkan jika AKI-AKB di Kabupaten Cianjur masih tergolong tinggi. Menurut Rahmat, sesuai teori, kalau angka peserta KB tinggi, tentunya saja akan mempengaruhi tingkat AKI-AKB.
"Di Cianjur, AKI mencapai 390 orang per 100.000 ibu melahirkan. Ini tentunya masih relatif tinggi. Kondisi seperti ini memang perlu mendapatkan penanganan serius, makanya kita terus berupaya menekannya dengan berbagai program," kata Rahmat, Senin (3/9/2012).
Rahmat pun mengimbau agar masyarakat sendiri bisa melakukan persalinan kepada tenaga-tenaga kesehatan, semisal bidan. Sebab, yang mesti diperhatikan pascapersalinan adalah keinginan untuk melakukan program KB.
"Jika masyarakat sudah sadar akan betapa pentingnya hidup dan kesehatan, tentu mereka akan memperhatikan itu. Kita terus berupaya agar program seperti KB itu bisa benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," tegasnya (KC-02)**.
Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Cianjur Rahmat Chotimin membenarkan jika AKI-AKB di Kabupaten Cianjur masih tergolong tinggi. Menurut Rahmat, sesuai teori, kalau angka peserta KB tinggi, tentunya saja akan mempengaruhi tingkat AKI-AKB.
"Di Cianjur, AKI mencapai 390 orang per 100.000 ibu melahirkan. Ini tentunya masih relatif tinggi. Kondisi seperti ini memang perlu mendapatkan penanganan serius, makanya kita terus berupaya menekannya dengan berbagai program," kata Rahmat, Senin (3/9/2012).
Rahmat pun mengimbau agar masyarakat sendiri bisa melakukan persalinan kepada tenaga-tenaga kesehatan, semisal bidan. Sebab, yang mesti diperhatikan pascapersalinan adalah keinginan untuk melakukan program KB.
"Jika masyarakat sudah sadar akan betapa pentingnya hidup dan kesehatan, tentu mereka akan memperhatikan itu. Kita terus berupaya agar program seperti KB itu bisa benar-benar dirasakan manfaatnya bagi masyarakat," tegasnya (KC-02)**.