BEM FH Unsur Cianjur Demo PDAM, Tuntut Peningkatan Pelayanan
2:44:00 PM
Piluhan mahasiswa dari BEM FH Unsur melakukan aksi demo di depan Kantor PDAM Tirta Mukti Cianjur |
Massa aktivis yang datang dengan membawa berbagai poster dengan mengendari sepeda motor berhenti persis diseberang kantor PDAM Tirta Mukti. Setelah memarkirkan sepeda motor, massa bergerak menuju depan kantor PDAM tepatnya diatas trotoar persis didepan papan nama PDAM Cianjur. Ditempat tersebut mereka langsung menggelar orasi.
Tidak ada pengawalan ketat dari aparat kepolisian saat massa aktivis menggelar orasi. Bahkan saat dua orang orator naik keatas pagar kantor PDAM tidak ada satupun aparat yang melarangnya. Dengan bebas mereka melakukan orasi menyorot kinerja PDAM yang cenderung menurun. Kenaikan tarif air merupakan kebijakan sepihak tidak dibarengi dengan pelayanan.
Menurut Koordinator Aksi Yana Sopyan, masyarakat merasa geram dengan adanya kenaikan tarif PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur yang tidak sesuai dengan pelayanan publik. Sebagai masyarakat Cianjur dirinya merasa dirugikan dengan adanya kenaikan tarif.
"Kami kecewa atas tidak disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat Cianjur. Apalagi kalau melihat kenaikan tarifnya mencapai 38 % dari tarif ssebelumnya dengan mendapatkan fasilitas pelayanan publik yang menurun. Tapi kenapa tarif naik, tapi air semakin langka," kata Yana disela aksinya.
Pihaknya juga mempertanyakan kemana aliran dana dari kenaikan tarif PDAM saat ini. Sebab ketika pelayanan publik dengan kenaikan tarif yang semestinya meningkat , kenyataannya tidak demikian. "Akibat pasokan air bersih sering tersendat kami sebagai konsumen merasa dirugikan," katanya.
Untuk itulah pihaknya meminta agar Direktur PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur untuk klarifikasi keterlibatan pejabat daerah atau penguasa daerah, karena pihaknya mengira adanya peran aktif dalam kontruksi perjalanan PDAM saat ini. Demikian juga bila melihat kondisi PDAM seperti saat ini, pihaknya mendesak agar tarif PDAM yang sudah terlanjur naik diturunkan kembali.
"Atau memberikan pelayanan publik yang sepadan dengan kenaikan tarif seperti memberikan pelayanan air bersih selama 24 jam dengan baik, pasokan air bersih kepada konsumen tidak selalu tersendat serta harus adanya manajemen pengatran terhadap jumlah konsumen yang baru kalau debit air kurang," tegasnya.
Jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan, para aktivis mahasiswa itu mengancam akan melakukan aksi jauh lebih besar. "Kami para mahasiswa bersama masyarakat akan kembali melakukan aksi lebih besar kalau tuntutan kami tidak terpenuhi. Karena kami sebagai konsumen yang menjadi korban," paparnya (KC-02)**