Berdayakan Koperasi, Tekan Rentenir Berkedok Koperasi
7:05:00 PM
CIANJUR, (KC).- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Cianjur berupaya menekan merebaknya kooperasi simpan pinjam (kosipa) keliling. Pasalnya, keberadaan kosipa keliling tersebut kebanyakan menjerat masyarakat lantaran dalam menjalankan usahanya tidak sesuai dengan azas koperasi.
Kepala Diskom UMKM Kabupaten Cianjur, H. Dudun Abdullah mengatakan, upaya menekan kosipa atau bank keliling yang berkedok koperasi memang terus dilakukan pihaknya. Pihaknya berkeinginan, keberadaan koperasi bukan untuk meraup kepentingan pribadi, namun untuk kepentingan masyarakat banyak terutama yang menjadi anggotanya.
"Kalau namanya koperasi itu harus mendahulukan dari dan oleh anggota, namun kebanyakan yang terjadi saat ini yang berkedok koperasi itu hanya memanfaatkannya saja. Makanya kita terus upayakan menekan keberadaan bank keliling agar tidak memberatkan masyarakat," kata Dudun, Rabu (12/9/2012).
Dudun menyebutkan, secara kelembagaan, jumlah bank keliling berkedok koperasi tidak terlalu banyak. Justru yang mencapai ratusan merupakan perorangan. "Yang pasti optimalisasi koperasi terus kita lakukan. Sebagai soko guru perekonomian, tentunya koperasi harus menjadi penguatan ekonomi di Cianjur," tukasnya.
Dikatakan Dudun, salah satu senjata ampuh untuk menekan adanya bank keliling yang mengatasnamakan koperasi adalah memberdayakan koperasi sesuai jati dirinya. Untuk itu pihaknya terus mendorong dengan memberdayakan Sarjana Pendamping (SP) untuk mendampingi koperasi-koperasi agar bisa lebih maju dan berkembang.
"Tidak hanya itu kita juga mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi adanya Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) yang kita harapkan bisa kembali menghidupkan perkoperasian di Cianjur. Kalau koperasi sudah benar-benar hidup dan usahanya jalan, saya yakin dengan sendirinya bank keliling yang berkedok koperasi tidak akan laku," tegas Dudun.
Untuk mewujudkan itu semua, Diskop UMKM tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari semua lapisan masyarakat. "Masyarakat memiliki peran penting, mari bersama-sama menghidupkan rohnya koperasi Indonesia dengan menjadi anggota untuk mensejahterakan anggota," katanya (KC-02)**.
Kepala Diskom UMKM Kabupaten Cianjur, H. Dudun Abdullah mengatakan, upaya menekan kosipa atau bank keliling yang berkedok koperasi memang terus dilakukan pihaknya. Pihaknya berkeinginan, keberadaan koperasi bukan untuk meraup kepentingan pribadi, namun untuk kepentingan masyarakat banyak terutama yang menjadi anggotanya.
"Kalau namanya koperasi itu harus mendahulukan dari dan oleh anggota, namun kebanyakan yang terjadi saat ini yang berkedok koperasi itu hanya memanfaatkannya saja. Makanya kita terus upayakan menekan keberadaan bank keliling agar tidak memberatkan masyarakat," kata Dudun, Rabu (12/9/2012).
Dudun menyebutkan, secara kelembagaan, jumlah bank keliling berkedok koperasi tidak terlalu banyak. Justru yang mencapai ratusan merupakan perorangan. "Yang pasti optimalisasi koperasi terus kita lakukan. Sebagai soko guru perekonomian, tentunya koperasi harus menjadi penguatan ekonomi di Cianjur," tukasnya.
Dikatakan Dudun, salah satu senjata ampuh untuk menekan adanya bank keliling yang mengatasnamakan koperasi adalah memberdayakan koperasi sesuai jati dirinya. Untuk itu pihaknya terus mendorong dengan memberdayakan Sarjana Pendamping (SP) untuk mendampingi koperasi-koperasi agar bisa lebih maju dan berkembang.
"Tidak hanya itu kita juga mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi adanya Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) yang kita harapkan bisa kembali menghidupkan perkoperasian di Cianjur. Kalau koperasi sudah benar-benar hidup dan usahanya jalan, saya yakin dengan sendirinya bank keliling yang berkedok koperasi tidak akan laku," tegas Dudun.
Untuk mewujudkan itu semua, Diskop UMKM tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari semua lapisan masyarakat. "Masyarakat memiliki peran penting, mari bersama-sama menghidupkan rohnya koperasi Indonesia dengan menjadi anggota untuk mensejahterakan anggota," katanya (KC-02)**.